AKHIR PEKANBerita

Makan Kue Bingka, Ngapain Nunggu Bulan Puasa

PALANGKA RAYA,kalteng.coWadai atau kue bingka tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Kalteng. Bingka menjadi populer karena memiliki cita rasa yang enak. Wadai bingka pada umumnya terbuat dari bahan dasar kentang dengan cara pengolahan dibakar. Selain menjadi salah satu makanan tradisional khas Kalimantan Selatan (Kalsel).

Tekstur yang lembut dan terbuat dari bahan dasar seperti telur, santan dan kentang ini paling diburu ketika bulan puasa atau ramadan. Memiliki rasa legit dan gurih di lidah dijadikan masyarakat untuk menu berbuka puasa.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Tapi, makan bingka enggak harus nunggu bulan puasa lho. Sensasi makan bingka di hari-hari biasa juga enak kok.

Di Palangka Raya ini, bingka Bu Enor, tepat di pertigaan Jalan Tjilik Riwut- Antang menjadi favorit. Enggak hanya bulan puasa saja lho buka. Saban hari membuka lapaknya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Rasanya pun beraneka ragam. Mulai dari bingka kentang, tape, kelapa muda, srikaya, nangka, telur, dan gula merah. Selain itu juga, bingka Bu Enor baru-baru ini menyajikan varian rasa baru, yaitu bingka keju. Ide untuk membuat bingka keju sendiri, sebenarnya memang atas permintaan para pelanggan.

“Memang masih agak asing di lidah pelanggan saat mencoba bingka keju, justru bingka kentang yang ramai dicari konsumen. Padahal bingka keju merupakan usulan dari konsumen itu sendiri, meski demikian kami tetap menjualnya,”ucap Marini, anak kedua dari Bu Enor, saat dibincangi Kalteng Pos, belum lama ini.

Seperti saat menjelang puasa lanjut Marini, apalagi tahun kemaren masyarakat harus dibatasi kegiatannya untuk menghindari pesebaran Covid-19. Alhamdulillah, toko masih tetap ramai pengunjung, karena ada beberapa pelanggan yang menggunakan jasa pesan makanan melalui aplikasi.

Untuk harga wadai bingka sendiri dijual Rp30 ribu. Harga tersebut masih sama seperti enam tahun yang lalu. Mengingat ada beberapa harga kebutuhan pokok naik, Marini memiliki rencana akan menaikan harga bingka tahun ini. 

“Sebelumnya saya memang sempat berkonsultasi kebeberapa pelanggan jika wadai bingka nantinya saya naikan sedikit harganya. Alhamdulillah pelanggan memaklumi, mengingat harga kebutuhan pokok yang juga ikut meningkat. Jikapun nanti, ada yang keberatan, saya tidak memaksa karena rejeki sudah diatur oleh Allah SWT,” pungkasnya. (pra/ram)

Related Articles

Back to top button