OPINI

Selamat Datang Bank Syariah Indonesia di Kalimantan Tengah

Oleh : Heru Hidayat*

Tepat tanggal 1 Februari 2021, saya coba mengonfirmasi kepada karyawan sebuah Bank Syariah yang saat ini tergabung menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Jawabannya, “betul, mulai 1 Februari 2021, BSI sudah mulai beroperasi secara bertahap dan akan memberi informasi lanjutan kepada para nasabah untuk proses migrasi”.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Lalu saya pun memastikan, mendatangi dan melihat langsung Bank yang sebelumnya saya konfirmasi. Dan ternyata dari tampilan papan nama dan logo Bank tersebut sudah berubah menjadi BSI. Hal ini tidak saja pada satu Bank, namun perubahan terjadi di BRISyariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah yang ada di Palangka Raya. Meski demikian informasinya secara operasional dan layanan saat ini masih tetap berjalan masing-masing sampai ada proses lanjutan.

Tentu saja, saya menyambut baik dan mengucapkan selamat datang Bank Syariah Indonesia secara khusus nantinya di Kalimantan Tengah. Dengan harapan akan semakin bermanfaat, menjadi lebih baik dan mampu berdaya saing.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Kini ada tantangan yang perlu menjadi perhatian BSI, yaitu baik secara internal maupun eksternal. Dan momentum penggabungan tiga Bank Syariah BUMN ini harapannya akan menjadi bagian upaya perbaikan dan kemanfaatan yang lebih luas. Terutama kemampuan sinergi untuk terus melakukan literasi dan inklusi keuangan syariah kepada para pengambil kebijakan dan masyarakat yang ada di Kalimantan Tengah. Sehingga keberadaan BSI nantinya di Kalimantan Tengah akan semakin membuka ruang bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam upaya bersama mendukung ekonomi syariah, kesejahteraan masyarakat dan manfaat lainnya.

Peran dan dukungan sangat dibutuhkan dari Pemerintah Pusat maupun Daerah serta respon dari masyarakat secara umum atas upaya penggabungan tiga Bank Syariah menjadi BSI. Dengan aset yang dimiliki hingga mencapai Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun.
Angka dari jumlah aset dan modal inti tersebut akan menempatkan BSI ke dalam jajaran 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.
Begitupun dengan besarnya kapital yang dimiliki oleh BSI akan membuka investasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang leluasa dan sumber daya manusia yang unggul.

Karenanya potensi yang bisa dilakukan oleh BSI ini nantinya bisa memberikan dampak manfaat yang luas bagi masyarakat di Kalimantan Tengah khususnya dalam kondisi menghadapi pandemi Covid-19 ini, diantaranya adalah :

  1. Pastikan proses migrasi berjalan dengan baik, lakukan komunikasi secara aktif kepada pihak nasabah dan lainnya. Sehingga ada upaya informatif dan edukatif dalam proses penggabungan ini.
  2. Agar lebih memperhatikan kebutuhan dan kemanfaatan masyarakat secara umum. Terutama para petani, pedagang kecil, buruh, guru, millenials dan kebanyakan mereka yang bekerja di sektor informal. Dengan pola kemudahan, terjangkau dan layanan yang cepat. Harapannya pola ekonomi dan keuangan syariah ini akan mampu bertahan dan bisa bertumbuh positif ditengah krisis.
  3. Today is The Digital Era, selain memberikan layanan yang terbaik dan kecepatan layanan yang terus dikembangkan. Sehingga dengan mengoptimalkan teknologi berbasis digital maka seluruh layanan akan menjadi mudah, cepat dan terjangkau bagi masyarakat. Hal ini tentu akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menyambut hadirnya BSI dan potensi kerjasama lainnya.
  4. Kita memasuki kondisi disruptif, sehingga harus dibangun kerjasama dengan berbagai pihak dan termasuk peran insentif (menyalurkan) dari APBN dan APBD. Begitupun peran BUMN dan BUMD dalam upaya fundrising bisa bekerjasama dengan Bank Syariah. Apabila itu terus dilakukan, maka insya Allah industri syariah secara umum akan berkembang pesat di Kalimantan Tengah.
  5. Berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan literasi dan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat di Kalimantan Tengah. (*)

*Penulis adalah Ketua lll Masyarakat Ekonomi Syariah Provinsi Kalimantan Tengah

Related Articles

Back to top button