Ekonomi Bisnis

Waduh, Penduduk Miskin di Kalteng Bertambah 8,8 Ribu Orang

PALANGKA RAYA, kalteng.co – Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada September 2020 tercatat mencapai 141,78 ribu orang atau bertambah sebanyak 8,8 ribu orang, dibandingkan dengan Maret 2020 yang mencapai 132,94 ribu orang.

“Pada wilayah perkotaan, persentase penduduk miskin Maret 2020 sebesar 4,62 persen naik menjadi 4,92 persen pada September 2020. Sementara itu pada periode yang sama, persentase penduduk miskin di perdesaan meningkat dari 4,96 persen menjadi 5,50 persen,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, Senin (15/2).

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Eko menjelaskan, dilihat dari komponen pembentuk Garis Kemiskinan (GK), GK makanan memiliki andil sebesar 78,74 persen. Tiga jenis komoditi makanan yang berpengaruh paling besar adalah beras, rokok kretek filter dan daging ayam ras.

“Tiga komoditi non makanan yang berpengaruh paling besar adalah perumahan, listrik dan bensin,” terangnya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Lebih lanjut ia mengatakan, kemiskinan di Kalteng, secara umum periode Maret 2014 – September 2020, menunjukkan tren penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentase.

Jumlah penduduk miskin Kalteng menurun dari 146,32 ribu orang di Maret 2014 menjadi 141,78 ribu orang pada September 2020. Penurunan persentase kemiskinan terjadi dari 6,03 persen menjadi 5,26 persen.

Penduduk miskin September 2020 bertambah jika dibandingkan dengan September 2019. Jumlah penduduk miskin Kalteng September 2020 mencapai 141,78 ribu orang atau bertambah 10,54 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2019 yang berjumlah 131,24 orang.

Menurut dia, berdasarkan klasifikasi daerah tempat tinggal, dalam periode September 2019 – September 2020, jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan bertambah 7,3 ribu orang  dari 47,00 ribu pada September 2019 menjadi 54,34 ribu pada September 2020. Kenaikan jumlah orang miskin juga terjadi di perdesaan.

“Penduduk miskin di perdesaan bertambah 3,2 ribu orang dari 84,24 ribu di September 2019 menjadi 87,45 ribu pada September 2020. Kenaikan jumlah orang miskin baik di daerah perdesaan maupun di perkotaan dalam periode September 2019 – September 2020 terjadi karena adanya pandemi Covid-19 selama Tahun 2020 yang berimbas ke banyak sektor,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2020, kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin terjadi merata baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan. Penduduk miskin di wilayah perkotaan pada September 2020 bertambah 3,1 ribu orang dibandingkan dengan Maret 2020.

“Hal yang sama juga terjadi di perdesaan, kenaikan penduduk miskinnya 5,8 ribu orang,” tandasnya. (aza)

Related Articles

Back to top button