Dia menerangkan, untuk sekarang ini warga masyarakat Kalteng yang ingin bepergian dengan menggunakan pesawat di Bandara Tjilik Riwut masih dapat bepergian seperti biasa, sesuai aturan yang ada. Meskipun belum ada aturan teknis terkait larangan mudik lebaran tersebut, Siswanto mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi seperti situasi tahun lalu di mana pemerintah memberikan izin khusus bagi masyarakat untuk bepergian dengan menggunakan pesawat dalam kondisi tertentu.
“Kalau seperti dulu tetap diperbolehkan bepergian untuk kondisi yang sifatnya emergency dengan syarat melengkapi dengan surat dinas atau surat keterangan duka dan hal-hal seperti itu,” kata Siswanto lagi.
Dia mengakui bahwa berdasarkan kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, menjelang hari hari besar seperti Idulfitri dan tahun baru, jumlah penumpang pesawat di Bandara Tjilik Riwut mengalami lonjakan kenaikan. Biasanya kenaikan penumpang tersebut berkisar 10 hingga 15 persen dari hari biasa. Namun, lanjutnya, pihaknya tetap mengantisipasi bila terjadi kenaikan penumpang.
Selain itu, menjelang bulan puasa ini tahun, pihak PT Angkasa Pura II belum menerima pemberitahuan dari pihak perusahaan maskapai penerbangan yang meminta jadwal penerbangan tambahan untuk melayani para penumpang di Bandara Tjilik Riwut.
“Jumlah pergerakan pesawat di Bandara Tjilik Riwut tetap seperti biasa berkisar 17 sampai 20 pesawat untuk per harinya,” jelasnya. (sja/uni)
