BeritaUtama

Gubernur Uji Coba Deteksi Covid-19 Pakai GeNose

PALANGKA RAYA,Kalteng.co-GeNose merupakan singkatan dari Gajah Mada Elektronik Nose. Alat kesehatan ini merupakan hasil inovasi perguruan tinggi ternama, Universitas Gajah Mada (UGM). Alat ini diciptakan untuk mendeteksi secara cepat dan tepat Covid-19 melalui embusan napas. Alat ini mampu mendeteksi virus dalam waktu yang sangat singkat, yakni kurang lebih dua menit.

GeNose sudah mengantongi izin dari Kementerin Kesehatan RI. Biaya penggunaan pun sangat terjangkau. Hanya Rp20.000. Pengambilan sampel berupa embusan napas dinilai lebih nyaman dibandingkan metode usap atau swab.

Dengan didampingi Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedy Prasetyo, Danrem 102 Panju Panjung Purwo Sudaryanto, dan unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) lainnya, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran melakukan uji coba alat GeNose ini di halaman Istana Isen Mulang, Rabu (21/4).

“Pemprov Kalteng mendukung langkah TNI-Polri dan unsur lainya dalam upaya meminimalkan potensi penularan Covid-19 di tengah masyarakat dengan menggunakan alat GeNose,” terang gubernur.

“Ini adalah langkah penanganan secara sederhana untuk deteksi awal gejala virus pada tubuh seseorang, karena itu perlu didukung semua pihak ke depannya,” ujar Sugianto.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Di tempat yang sama, Kapolda Irjen Pol Dedy Prasetyo bersama tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara menjelaskan soal cara kerja dan penggunaan GeNose. Hasil pengecekan akan langsung diketahui. Bisa terdeteksi adanya Covid-19 atau tidak dalam tubuh seseorang.

Dijelaskan kapolda bahwa GeNose merupakan alat pendeteksi virus Covid-19 karya UGM. Tingkat akurasi deteksi GeNose C19 dinilai tinggi. Memiliki sensitivity 92 persen dan specificity 94 persen atau mampu membaca tanda negatif Covid-19 dengan peluang 94 persen.

Positive predictive value (PPV) 87 persen, atau menunjukan yang benar-benar (true) positif dari hasil deteksi dengan GeNose C19 adalah 87 persen. Sementara negative predictive value (NPV) 97 persen, atau deteksi benar-benar (true) negatif dari hasil deteksi dengan GeNose C19 adalah 97 persen.

Terpisah, Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng H Fahrizal Fitri mengatakan, penggunaan GeNose merupakan salah satu alternatif. Karena saat ini jumlah alat masih terbatas, maka belum bisa digunakan secara massal untuk masyarakat.

Apabila ke depannya jumlah alat diperbanyak, maka akan dimaksimalkan penggunaannya. Apabila hasil evaluasi menunjukan bahwa akurasi lebih maksimal dan mudah, maka akan dioptimalkan untuk pemanfaatannya di Kalteng.

“Karena sumber produksinya dari UGM, orderan kita belum bisa dipenuhi karena mereka masih harus memenuhi orderan awal dari Jawa Tengah dan daerah lainnya,” tambahnya.

Pemprov sudah berupaya berkomunikasi dengan pihak UGM terkait kebutuhan GeNose. Pemprov juga akan mendorong kabupaten/kota di Kalteng untuk memanfaatkan alat kesehatan ini dan difasilitasi oleh pihak pemprov. (nue/ce/ala)

Related Articles

Back to top button