Ekonomi Bisnis

Ekspor Kalimantan Tengah Meningkat 0,90 Persen

PALANGKA RAYA, kalteng.co – Nilai ekspor Kalimantan Tengah selama Maret 2021 mencapai US$218,56 juta. Meningkat 0,90 persen dibanding Februari 2021 senilai US$216,61 juta. Seluruh komoditas ekspor Kalimantan Tengah Maret 2021 merupakan komoditas barang non minyak dan gas (migas).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Eko Marsoro, mengatakan, peningkatan tersebut disebabkan meningkatnya ekspor hasil tambang senilai US$11,88 juta.

“Selama Maret 2021, komoditas utama ekspor Kalteng adalah batu bara kelompok bahan bakar mineral. Kemudian emas kelompok perhiasan/permata. Sedangkan minyak kelapa sawit kelompok lemak dan minyak hewani/nabati, serta bijih zirconium, bijih seng dan bijih timbal,” jelasnya.

Ia mengatakan, peningkatan terbesar komoditas ekspor selama Maret 2021 terhadap Februari 2021 terjadi pada perhiasan/permata senilai US$16,23 juta. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati senilai US$23,88 juta.

Berita Terkait……..Kayu dan Barang dari Kayu Sumbang Ekspor ke Jepang

Selain itu, nilai ekspor yang meningkat adalah bahan bakar mineral senilai US$8,15 juta, karet dan barang dari karet US$4,62 juta. Berbagai produk kimia senilai US$4,30 juta (tidak ada transaksi ekspor pada Februari 2021). Untuk bijih, terak dan abu logam senilai US$3,71 juta, serta ampas/sisa industri makanan US$0,62 juta.

“Komoditas yang menurun selain lemak dan minyak hewani/nabati adalah kayu dan barang dari kayu dan bahan kimia anorganik,” ujarnya.

Menurut dia, apabila dibandingkan dengan kondisi Maret 2020, rata-rata nilai ekspor golongan barang pada Maret 2021 mengalami kenaikan. Kecuali lemak dan minyak hewani/nabati, bijih, kerak dan abu logam, kayu dan barang dari kayu dan beberapa komoditas yang termasuk dalam golongan barang lainnya.

“Komoditas perhiasan permata mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar senilai US$22,78 juta, bulan Maret 2020 tidak terdapat transaksi ekspor. Diikuti oleh komoditas bahan bakar mineral yang mengalami kenaikan senilai US$10,33 juta. Sedangkan lemak dan minyak hewani/nabati mengalami penurunan nilai ekspor terbesar senilai US$20,02 juta,” tandasnya. (aza)  

Related Articles

Back to top button