Harga Bahan Bangunan Naik, Toko Material Hampir Gulung Tikar
PALANGKA RAYA, kalteng.co – Di tengah pandemi Covid -19 masih merekah, harga beberapa material bangunan terus merangkak naik. Ini menjadi salah satu pemicu beberapa toko material tidak seramai dulu dan hampir gulung tikar. Pasalnya, omzet yang didapatkan turun hingga70 persen.
“Omzet usaha material saya mengalami penurunan. Setelah Idulfitri malah turun mencapai 60 hingga 70 persen. Syukurnya toko yang saya tempati ini milik pribadi, kalau ngontrak bisa bisa usaha saya gulung tikar,” kata Abdurrahman, salah satu Owner Toko Material di Jalan Rajawali, Kota Palangka Raya, Senin (14/6/2021).
Menurut H Aman sapaan akrab Abdurrahman, saat ini hampir tiap bulan material mengalami kenaikan. Bahkan satu bulan bisa tiga kali kenaikan.
Berita Terkait……Omzet Stik Kelor Menurun Hingga 50 Persen
Ia mengatakan, salah satu material yang mengalami kenaikan harga adalah besi beton. Hampir semua ukuran dan jenis besi beton harganya naik, kenaikan berkisar 14 ribu tiap ukuran.
Saat ini, untuk harga distributor ukuran 6 in SNI satuannya Rp29,500, ukuran 8 in Rp51,250, ukuran 10 in Rp79,500 dan ukuran 12 in Rp110.000.
“Itu untuk harga saat ini, ke depan saya tidak bisa memastikan berapa harganya. Sebab suatu saat pasti harganya akan terus mengalami kenaikan. Tidak hanya besi beton yang mengalami kenaikan tetapi hampir semua jenis material mengalami kenaikan,” jelas H Aman.
H Aman menjelaskan, naiknya harga material tersebut membuat minat masyarakat semakin menurun. Ditambah perekonomian masyarakat di tengah pandemi memang mengalami penurunan.
“Jadi untuk membeli bahan untuk memperbaiki atau membangun masih akan berpikir beberapa kali,” ujarnya.
Sepengetahuan H Aman, kenaikan harga material disebabkan susahnya mendapatkan bahan baku, ditambah anjloknya harga saham.
“Jadi selama dua hal tersebut masih belum stabil maka bisa dipastikan material akan terus merangkak naik,” ungkapnya.
Ia berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga perekonomian bisa pulih. Ia juga berharap kepada Pemerintah Daerah agar bisa memberikan solusi bagi pedagang material.
“Ya supaya usaha kami bisa bertahan dan bisa pulih,” tuturnya. (uut)