BeritaPalangka RayaPANDEMIUtama

Kalteng Miliki Empat Laboratorium Pemeriksaan Covid-19

PALANGKA RAYA, Kalteng.coKalteng miliki empat laboratorium pemeriksaan Covid-19. Ini mengacu dari Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4642/2021 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pemeriksaan Covid-19. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kalteng dr. Suyuti Syamsul kepada Kalteng.co, Senin (12/7/2021).

Adapun empat laboratorium yang Kalteng miliki di sebutkan berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Doris Sylvanus – Palangka Raya, RSUD Sultan Imanudin – Kobar, RSUD Dr. murjani – Sampit , dan RS Bhayangkara – Palangka Raya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Saya rasa dengan adanya empat laboratorium di Kalteng, mampu untuk mengakomodir semuanya. Fasilitas Kesehatan (Faskes) swasta pun jika ada yang ingin membuka, kami persilahkan,” ucap Suyuti Syamsul.

Syarat dan ketentuan untuk bisa menjadi penyelenggara laboratorium pemeriksaan Covid-19 memang cukup banyak. Dimana Faskes akan terlebih dulu melakukan penilaian secara mandiri, selanjutnya divisitasi oleh Dinkes Kalteng.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Jika masih ada yang perlu di lengkapi, nantinya akan keluar kembali dalam bentuk rekomendasi. Setelah semua rekomendasi di selesaikan, selanjutnya Dinkes Kalteng yang akan menyampaikan ke pusat untuk di berikan akun,”jelas Kadinkes.

Untuk di ketahui, sambungnya, akurasi dari Polymerase Chain Reaction atau lebih di kenal dengan istilah PCR, tingkat akurasinya sangat tinggi, yakni bisa mencapai 99,99 persen. Dimana Fakses pemilik hanya perlu memastikan maintance dan kalibrasi, di lakukan secara berkala.

“Pemeriksaan ‘whole sequence genome’ ini untuk mengetahui varian virus tujuannya untuk survelance, bukan diagnostic. Sehingga kami tidak memiliki data berapa banyak yg kena varian delta. Surveillance hanya bertujuan mengetahui adanya varian di tengah masyarakat, dan bukan untuk memeriksa semua pasien,” tutup Suyuti Syamsul. (pra)

Related Articles

Back to top button