BeritaUtama

Pemasangan Kawat Gigi Tidak Mematok Usia

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Ternyata untuk pemasangan kawat gigi, tidak mematok usia yang spesifik. Namun, jika itu anak-anak sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu pertumbuhan rahang dan pergantian gigi susu menjadi gigi dewasa/permanen, dimulai usia 6 hingga 14 tahun.
Hal tersebut dijelaskan drg Agnes Frethernety M, Biomed/Dokter Gigi Umum kepada Kalteng.co, Jumat (30/4/2021).
Dia menyarankan, ada baiknya jika konsultasi atau pengecekan gigi, langsung dengan dokter gigi terkait.


Karena, sebelumnya harus dipastikan, apakah terdapat kelainan pada perkembangan rahang dan gigi permanen, hingga harus dilakukan pemasangan kawat gigi. Di sisi lain, dampak negatif yang ditimbulkan apabila tidak melakukan perawatan kawat gigi, yakni gigi akan menjadi berjejal, sehingga sulit untuk dibersihkan. Kemudian gigi menjadi bolong hingga menyebabkan bau mulut.
“Baiknya pasien melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi
spesialis ortodontis terkait kasus gigi yang tidak rapi, yang berhubungan langsung dengan kondisi perkembangan dan pertumbuhan rahang dan gigi susu ataupun dewasanya,” saran dr Agnes.


Saat berkonsultasi, dokter gigi akan memberikan saran kepada si pasen kapan harus dilakukan pemasangan kawat gigi, jenis kawat gigi yang akan digunakan, serta beberapa prosedur lainnya guna mendukung dilakukan pemasangan.
“Untuk mendapat hasil yang baik, dokter gigi memberikan saran, selama kurang lebih 2 tahun, pasien dianjurkan melakukan kontrol 2 atau 3 minggu sekali. Selama masa perawatan, juga memberikan penjelasan hal-hal yang harus diperhatikan dan dipatuhi si pasien agar mendapatkan hasil memuaskan,” terangnya.


Perlu diketahui, lanjutnya, memasang kawat gigi, bukan seperti memasang anting aksesoris. Memasang kawat gigi perlu prosedur medis yang mumpuni, dan ditangani oleh orang yang profesional dan ahli di bidangnya, yaitu dokter gigi spesialis ortodontis.
“Jika pemasangan dilakukan oleh seseorang yang tidak paham atau bukan kompetensinya, dikhawatirkan tujuan awal untuk merapikan gigi, justru malah menimbulkan masalah gigi pada yang lain. Misalnya seperti infeksi, gigi jadi goyah, gigi makin kotor, dan lain sebagainya,” pungkasnya. (pra/ens)

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Related Articles

Back to top button