Ekonomi Bisnis

Pedagang Daging Sapi Segar Pasar Besar Mengeluh

PALANGKA RAYA, kalteng.coPadagang daging sapi segar mengeluh. Pasalnya, keberadaan daging sapi beku membuat penjualan daging sapi segar menurun. Hal ini dilontarkan salah satu pedagang daging sapi segar di Pasar Besar Kota Palangka Raya, Rafii Hamdi.

“Di samping masalah pandemi yang kami alami. Masalah yang kami hadapi saat ini adalah persaingan harga dengan daging beku yang beredar di pasar ini. Selisih harganya sangat berbeda dengan daging segar yang kami jual. Jadi penjualan daging segar mengalami penurunan,” keluhnya, Kamis (20/5/2021).

Rafii Hamdi berharap, Pemerintah Kota Palangka Raya dapat memperhatikan pedagang daging sapi segar lokal. Sebab, menurut dia, di Palangka Raya stok daging lokal masih sangat mencukupi.

“Sehingga untuk apa mendatangkan dari luar lagi. Sebab itu bisa menurunkan omzet kami. Untuk itu kami harap Pemerintah bisa memberikan solusi. Agar penjualan daging segar tidak merugi dan daging beku bisa jalan di wilayah pasar ini,” ujarnya.

Ia menuturkan, masyarakat memang berhak untuk memilih daging mana yang akan mereka beli. Namun, kata dia, pihaknya memiliki ketakutan bila nanti ada masyarakat membeli daging impor dan terjadi sesuatu hal, maka pihaknya bisa terkena dampaknya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Berita Terkait…Lurah Kereng Bangkirai Mengimbau Pedagang Taati Protokol Kesehatan

“Sebagian masyarakat mungkin tidak paham jika yang bermasalah itu daging yang di datangkan dari luar dan bukan daging segar. Ya tapi yang bersangkutan kan tahunya beli di pasar. Jadi nanti kami pedagang lokal juga yang kena imbasnya,” terangnya.

Menurut dia, sepinya pembeli daging sapi segar, bukan karena harga daging sapi naik. Sebab harga daging sapi segar normal saja. Meskipun harga ayam potong naik sejak Ramadan dan Idulfitri 1442 H.

“Harga daging sapi segar saat ini Rp130 ribu perkilo. Tidak naik saat Ramadan maupun Lebaran,” tegasnya.

Ia menambahkan, harga daging sapi itu ia dapatkan dengan membeli sapi. Kemudian di antar ke pemotongan. “Lalu dagingnya kami jual ke pasar. Jadi daging yang kami jual terjamin kesegarannya serta tidak mengandung penyakit,” tandasnya. (uut)

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Related Articles

Back to top button