2.190 Orang di Kobar Pernah Memakai Narkoba
Kepala BNNK Kobar, AKBP I Wayan Korna SE mengatakan, estimasi demand narkotika jenis sabu perbulan di Kobar 353 gram perbulan, kerugian materil = 2.000.000 x 353 gram = 706 juta/bulan.
“Ini bukanlah angka yang kecil dan sangat memprihatinkan,” kata Wayan Korna saat memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di hadapan para pelajar dan siswa di Pangkalan Bun, Kobar, Senin (28/6/2021).
Berita Terkait……. Dua Pengedar Narkoba di Kobar Ditangkap
Wayan Korna melanjutkan, Covid-19 dan narkoba menjadi musuh bersama yang harus di hindari. Keduanya merupakan ancaman serius yang mempunyai dampak multi dimensi mulai dari unit terkecil, yakni keluarga hingga negara dalam 1 tahun 18 ribu orang meningal.
“Ini bukan angka kecil. Ini sudah darurat,” tegasnya.
“Kelompok yang paling rawan terpapar penyalahgunaan narkotika adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial. Ini tentu memerlukan perhatian khusus dan menjadi tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Ia menjelaskan, HANI yang di peringati setiap 26 Juni merupakan bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan, peredaran gelap dan prekursor narkotika. Sebab berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial ekonomi, serta keamanan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor kedamaian dunia.
Menurut dia, HANI merupakan momentum penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika. Ia berharap, Indonesia bebas narkoba, sesuai tema HANI tahun ini, yakni ‘Perang Melawan Narkoba (war on drugs) di Era Pandemi Covid19 Menuju Indonesia Bersih Narkoba Wujudkan Kobar Jaya Tanpa Narkoba’.
“Di tengah kondisi yang tidak mudah, di mana pandemi Covid-19 masih berada di sekitar kita. Namun semua itu tidak menyurutkan tekad kita untuk tetap semangat dan terus menyatakan perang terhadap narkoba,” tuturnya. (aza)