BeritaMETROPOLISNASIONALUtama

Puluhan Alsintan Jadi Barang Rongsokan, Lokasinya Diduga di Kawasan Food Estate Kalteng

PALANGKA RAYA, Kalteng.co-Puluhan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) tampak terbengkali dan menjadi barang rongsokan. Foto-foto yang beredar di beberapa grup whatsapp ini, disebutkan merupakan bagian dari permasalahan proyek foodestate di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Salah seorang pegiat lingkungan hidup di Kalteng, Wancino menyayangkan, puluhan Alsintan itu dibiarkan terbengkalai. Berapa banyak dana yang telah digelontorkan untuk mendukung proyek yang berlabel proyek strategis Nasional ini.
“Seharusnya ada audit tiap tahun, tertutama terkait perkembangan atau progress proyeknya di tingkat tapak, termasuk adanya dugaan puluhan Alsintan proyek Food Estate di Kalteng yang menjadi rongsokan itu,”kata Wancino yang juga Direktur Yayasan Kaharingan Institut, Selasa (9/8/2022).
Ditambahkan Wancino, sebenarnya sejak awal proyek Food Estate di Kalteng ini banyak menjadi sorotan para pegiat lingkungan hidup, karena hanya akan mengulang kegagalan proyek lahan gambut sejuta hekatare (PLG).
Khususnya, proyek Food Estate yang berada di wilayah Kabupaten Gunung Mas, Kalteng.
“Proyek food estate memang diciptakan untuk ngembat kayunya. Dan saat mangkrak/gagal karena salah tanam jenis padi atau palawija, akan diakuisisi sawit. Itu yang terjadi di proyek sejuta hektar lahan Kalimantan. Dan pesimistisnya yang akan terjadi di Papua,”ungkap aktivis Kaoem Telapak ini.

Rongsokan traktor yang diduga berada di lokasi kawasan food estate di Kalteng
  1. Gagalnya pemerintah memahami akar masalah dari rendahnya produktivitas pertanian akibat dari ketimpangan struktur penguasaan dan pengelolaan agraria.
  2. Proyek food estate yang dijalankan melanggar sejumlah instrumen hukum dan HAM.
  3. Proyek food estate di Kab. Pulan Pisau dan Kapuas mengabaikan kondisi biofisik yang rentan sehingga beresiko tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan.
  4. Pelibatan masyarakat dalam proyek food estate hanya berbentuk partisipasi semu.
  5. Proyek food estate di Kalteng yang dialokasikan untuk cetak sawah tidak dibangun untuk kepentingan rakyat.
  6. Proyek food estate ini merusak alam, menghancurkan ekosistem yang memiliki fungsi sosial ekologis di dalamnya.
  7. Proyek food estate ini akan meningkatkan kerugian negara tidak hanya terkait alokasi angaran namun juga biaya lingkunan yang harus di tanggung oleh negara ketika terjadi bencana ekologis yang ditimbulkan akibat proyek yang beresiko tinggi bagi lingkungan hidup dan keselamatan rakyat.(tur)

https://kalteng.co

Related Articles

Back to top button