Dari Yahoo hingga Disney, Perusahaan Teknologi Internasional Ramai-ramai PHK Karyawan, Mengapa?
KALTENG.CO-Resesi global tampaknya mulai dirasakan oleh sejumlah perusahaan internasional. Setidaknya hal ini dialami oleh dua perusahaan teknologi internasional, seperti Yahoo dan Disney yang telah mem-PHK ribuan karyawannya.
Dunia teknologi terus menghadapi masa sulit, dengan penurunan penjualan dan pendapatan sepanjang tahun 2022 lalu. Pada 2023 ini, hal yang sama juga diprediksi masih terjadi.
Hal ini kemudian membuat banyak perusahaan teknologi memangkas pekerjaan sebagai tindakan penghematan biaya.
Twitter, perusahaan induk Facebook Meta, Amazon, Google, dan Microsoft semuanya sudah mengumumkan PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja massal. Terbaru kini Disney dan Yahoo, juga mengeluarkan pengumuman serupa.
CEO Disney Robert Iger mengungkapkan 7.000 orang akan diberhentikan sebagai bagian dari “transformasi signifikan”. Dilansir via CBS News, Walt Disney Co mengatakan, pada Rabu (8/2/2023), akan memangkas sekitar 7.000 pekerjaan sebagai bagian dari “transformasi signifikan” yang diumumkan oleh CEO Bob Iger.
PHK berjumlah sekitar tiga persen dari tenaga kerja global media dan hiburan dan diumumkan setelah Disney melaporkan hasil kuartalan yang melampaui perkiraan Wall Street.
PHK adalah bagian dari upaya yang lebih luas oleh Disney untuk menekan biaya operasional sampai sebesar USD 5,5 miliar atau berkisar Rp 83,5 triliun lebih.
Iger, yang kembali sebagai CEO pada November 2022 lalu menyusul masa jabatan dua tahun yang menantang oleh penggantinya yang dipilih sendiri, Bob Chapek, berada di bawah tekanan untuk menghidupkan kembali kekayaan finansial perusahaan dan harga sahamnya, yang anjlok 24 persen pada tahun lalu.
Sejak saat itu, Disney berjuang sekuat mungkin dengan biaya operasional yang ditekan untuk memikat pelanggan baru ke layanan streamingnya, Disney+, di tengah persaingan sengit dari Netflix, HBO, dan lainnya.
Disney sendiri diketahui mempekerjakan 220.000 orang, 166.000 di Amerika Serikat dan 54.000 secara internasional. Iger mengungkapkan bahwa dia melihat ke dalam “setiap aspek bisnis streaming” dan akan bekerja untuk “menyusun konten hiburan umum secara agresif”, termasuk menilai ulang konten lokal dan global secara umum.
Laporan keuangan mengungkapkan pertumbuhan solid taman hiburan berhasil mengimbangi kinerja hangat dalam bisnis streaming video untuk perusahaan hiburan.
Sementara Yahoo akan memangkas 20 persen tenaga kerjanya, yaitu sekitar 1.700 orang, dimana sebanyak 1.000 orang pekerja diantaranya akan mulai dipecat pekan ini. Hanya harinya saja yang belum diketahui.
Berbicara tentang Yahoo, hampir setengah dari PHK akan berada di unit teknologi iklan bisnis yang tidak menguntungkan. Divisi tersebut gagal memenuhi ekspektasi, perusahaan mengkonfirmasi dengan CBS.
Langkah tersebut akan “menyederhanakan dan memperkuat bisnis periklanan untuk jangka panjang sambil memungkinkan Yahoo memberikan nilai yang lebih baik kepada pelanggan dan mitra”, tambah pernyataan itu. (*/tur)