Sempat Minta Tolong, Pelaku Tetap Gorok orang Tuanya
PANGKALAN BUN, Kalteng.co – Sungguh keji dan biasan aksi yanh dilakukan oleh M Fadli Sukamto (22). Pemuda warga Jalan Ahmad Yani Km 40 Desa Pandu Sanjaya Kecamatan Pangkalan Lada,Kabupaten Kotawaringin Barat nekat menghabisi ibu kandungnya.
Wati ibu korban yang sempat meminta tolong, tetapi pelaku masih saja menggorok lehernya. Sakit hati dan amarah yang begitu mendalam membuatnya kalap mendasari aksi sadisnya. Saat ini pelaku sudah ditahan dan menjalani proses hukum.
Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono menuturkan, pelaku mengakui perbuatannya. Dan aksi ini dilakukan murni sakit hati yang begitu lama dirasakan. Apalagi pembunuhan ini sendiri juga sudah terencana setelah dibuktikan dengan temuan perbincangan yang ada di hp pelaku.
Sakit hati pelaku sendiri memuncak ketika dia yang baru tiba dari Surabaya pulang kerumah pada Jumat (17/11/2023) lalu. Namun begitu tiba di Pangkalan Bun tidak langsung pulang. Pelaku justru menginap ditempat rumah ibadah selama dua malam.
Hingga pada Minggu (19/11). Naik travel menuju Desa Pandu Senjaya, kembali lagi setelah sampai dirumah tidak langsung masuk. Dirinya justru masuk kedalam barakan miliknya.
Menjelang magrib pelaku akhirnya masuk ke rumah dan mendapati ibunya duduk di kasur kamarnya. Pelaku sempat terlibat cek-cok dan bertengkar hebat bersama korban.
“Pelaku naik pitam dan langsung memukul empat kali wajah ibunya kiri dan kanan. Usai memukul korban terjatuh, bukannya menolong pelaku kembali menghajar ibunya menggunakan seterika dibagian wajah sebanyak dua kali,” katanya.
Tidak puas dengan pukulan menggunakan seterika,pelaku yang masih terbawa emosi terus menghujani pukulan korban yang saat itu dalam keadaan tengkurap. Rupanya darah sudah kemana-mana dan memenuhi lantai kamar korban.
Pelaku bukannya merasa menyesal, justru pergi ke dapur mengambil pisau. Korban langsung digorok tiga sayatan dibagian leher hingga menyebabkan meninggal dunia dilokasi kejadian.
Pengakuan pelaku korban sempat meminta tolong, tetapi karena sudah emosi tidak menggubris teriakan korban. Usai memastikan korban meninggal dunia pelaku hanya berdiam diri dan mengaku pikirannya kosong.
Bahkan sempat masuk kedalam kamar mandi dan muntah melihat lokasi kejadian penuh dengan darah. Setelah aksi pembunuhan ini pelaku hanya berdiam diri didalam kamar bersama korban hingga satu malam.
“Dan pada keesokan harinya pelaku dihantui rasa bersalah dan ketakutan karena menyadari atas perbuatannya. Pelaku langsung ke Polsek Pangkalan Lada menyerahkan diri,” ujarnya.
Polisi juga menjelaskan, saat kejadian di rumahnya dalam keadaan sepi dan hanya ada korban bersama pelaku saja. Sedangkan sang ayah berada di toko tidak jauh dari rumahnya. Kondisi sanga ayah mengalami rabun dan tidak pulang kerumah.
Polisi yang mendapatkan laporan tersebut langsung melakukan olah TKP dan melakukan penyelidikan memastikan penyebab sebenarnya. Berkaitan dengan kondisi jiwa pelaku dalam keadaan normal tidak ada masalah jiwa. Pihaknya masih mendalami terkait kemungkinan lainnya.(son)