Mukhtarudin Ajak Sukseskan Gelaran Pemilu 2024
JAKARTA, Kalteng.co – Anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah (Kalteng) Drs. H. Mukhtarudin mengajak seluruh tokoh agama, masyarakat dan generasi muda khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah agar dapat turut serta menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Caranya, di jelaskan pria kelahiran Pangkalan Bun Kalteng ini, dengan memilih para wakil rakyat baik ditingkat DPRD, DPR, DPD dan presiden- wakil presiden.
“Karena, suara yang diberikan masyarakat akan menentukan arah kebijakan pembangunan nasional dalam lima tahun kedepan,” tutur Mukhtarudin, Minggu (17/12/2023).
Lagi dijelaskan Mukhtarudin,pada tanggal 14 Februari 2024 nanti, para pemilih akan mendapatkan lima kartu suara di tempat pemungutan suara (TPS).
Diantaranya, kartu suara pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota, kartu suara pemilihan anggota DPRD provinsi, kartu suara pemilihan anggota DPR RI, kartu suara pemilihan anggota DPD RI serta kartu suara pemilihan presiden.
Data KPU mencatat jumlah kursi anggota DPR RI sebanyak 580 kursi, DPRD Provinsi sebanyak 2.372 kursi, DPRD Kabupaten/Kota sebanyak 17.510 kursi dan DPD RI sebanyak 152 kursi.
Para wakil rakyat yang sudah membuktikan kinerjanya, punya peluang terpilih kembali. Namun para wakil rakyat yang pemalas, jangan harap bisa kembali terpilih.
“Mari bersama kita sukseskan Pemilu 2024 berjalan damai aman jujur dan adil,” ajak Mukhtarudin.
Jaga Toleransi Antar Umat Beragama
Mukharudin yang pernah diganjar KNPI Award 2021 sebagai tokoh pejuang Pancasila ini selalu mengingatkan menjelang Pemilu 2024, agar seluruh elemen bangsa tetap dapat menjaga kerukunan antar umat beragama.
“Jangan sampai karena tenggelam dalam hiruk pikuk Pemilu, nilai-nilai toleransi dan kedamaian seperti yang diajarkan dalam agama di lupakan,” ujar Mukhtarudin.
Untuk itu, Mukhtarudin mengatakan jelang Pemilu yang tinggal 58 hari ini, sangat penting bagi seluruh elemen bangsa untuk terus merawat serta menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar umat beragama.
“Janganlah hanya karena Pemilu, kita melupakan ajaran agama. Apalagi sampai menggunakan isu-isu agama untuk memecah belah antar anak bangsa,” tutup Mukhtarudin. (*/pra)