PENDIDIKANUNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Dosen FMIPA UPR Transfer Teknologi Pembuat Kompos

PALANGKA RAYA, Kalteng.co –  Dalam upaya persiapan kemandirian pertanian dan meningkatkan pemanfaatan limbah organik di sektor agrowisata, tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Palangka Raya (UPR), melaksanakan pengabdian masyarakat.

https://kalteng.co

Kegiatan yang digelar dari tanggal 18 – 25 Juni 2024 beberapa waktu yang lalu di Agrowisata Cipta Rasa Pak Slamet Riyadi, Kereng Bangkirai Palangka Raya ini didanai  hibah BIMA Kemendikbud Ristek dengan nomor kontrak 1007/UN24.13/AL.O4/2024.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat, tim melakukan komunikasi intensif dengan pihak kelompok tani “Harapan” yang mana dalam hal ini diwakili oleh Pak Muji selaku pengelola agrowisata. Tahap ini sangat penting untuk memahami kebutuhan dan kondisi lapangan di agrowisata tersebut, serta memastikan teknologi yang akan diterapkan sesuai kebutuhan setempat,” ucap Ketua Pengabdian kepada masyarakat, Awalul Fatiqin MSi, Kamis (11/7/2024).

“Proses pembuatan alat pembuat kompos sendiri berlangsung dari tanggal 26 Juni hingga 6 Juli 2024 dan dirancang khusus untuk dapat mengolah limbah organik yang dihasilkan dari aktivitas agrowisata menjadi kompos berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali sebagai pupuk,” jelasnya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Ia juga menjelaskan, alat pembuat kompos dirancang oleh tim pengabdian kepada masyarakat ini  secara resmi diserahkan kepada Kelompok Tani Harapan pada tanggal 11 Juli 2024. 

Teknologi alat pembuat kompos ini tidak hanya memberikan solusi praktis bagi masalah limbah organik, tetapi juga mendukung konsep agrowisata yang berkelanjutan. 

Limbah organik yang biasanya hanya menjadi masalah, kini dapat diolah menjadi kompos yang bisa digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah dan tanaman di agrowisata. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas produk agrowisata dan menarik lebih banyak pengunjung yang peduli dengan praktik ramah lingkungan.

“Pengabdian masyarakat ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi antara dunia akademisi dan praktisi di lapangan. Selain memberikan manfaat langsung bagi Kelompok Tani Harapan, kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini. Mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah ke dalam praktik nyata, serta belajar bagaimana mengatasi tantangan di lapangan,” katanya.

“Dengan adanya alat pembuat kompos ini, diharapkan Agrowisata Cipta Rasa Pak Slamet Riyadi dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi agrowisata lainnya dalam memanfaatkan limbah organik. Proyek ini juga menunjukkan bagaimana teknologi sederhana namun tepat guna dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam masyarakat,” imbuhnya.

“Melalui pengabdian masyarakat seperti ini, institusi pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam memecahkan masalah-masalah lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semoga kolaborasi semacam ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas lagi di masa mendatang,” tutup Awalul Fatiqin.(yan/b3)

Related Articles

Back to top button