DPRD BARITO UTARA

UMKM Barito Utara Harus Beradaptasi dengan Perkembangan Zaman

MUARA TEWEH, Kalteng.co – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Utara, Sri Neni Trinawati menyampaikan, pentingnya adaptasi bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin pesat. Sri Neni menekankan, kemampuan UMKM untuk berinovasi dan menyesuaikan diri dengan tren ekonomi global sangat menentukan masa depan sektor ekonomi kerakyatan di Barito Utara.

Menurut Sri Neni, UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah dan memainkan peran penting dalam mengurangi pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, di tengah dinamika global dan kemajuan teknologi, sektor ini tidak boleh tertinggal.

“UMKM di Barito Utara harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Era digital, inovasi produk, dan efisiensi manajemen adalah kunci untuk bertahan dan berkembang,” ucapnya melalui Kalteng.co, Kamis (19/09/2024).

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Sri Neni menggarisbawahi, pentingnya digitalisasi bagi UMKM. Menurutnya, banyak pelaku usaha kecil yang masih menggunakan metode konvensional dalam menjalankan bisnis mereka, yang mengakibatkan terbatasnya jangkauan pasar. Di era modern ini, digitalisasi adalah suatu keharusan untuk memperluas jaringan, meningkatkan daya saing, dan membuka akses ke pasar yang lebih luas. Platform e-commerce, media sosial, serta aplikasi pembayaran digital adalah beberapa contoh sarana yang dapat digunakan untuk memperkuat pemasaran dan transaksi.

“Saya melihat masih banyak pelaku UMKM kita yang belum memanfaatkan teknologi digital secara optimal. Padahal, dengan adanya platform e-commerce dan media sosial, produk-produk lokal Barito Utara bisa menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke luar daerah dan luar negeri,” ujar Sri Neni.

https://kalteng.co

Selain itu, Sri Neni juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas produk. UMKM Barito Utara harus mampu bersaing dalam hal kualitas jika ingin tetap relevan di pasar yang semakin kompetitif. Inovasi dalam pengembangan produk, baik dari segi kemasan, kualitas bahan baku, maupun branding, menjadi faktor penentu dalam menarik perhatian konsumen.

“Pelaku UMKM perlu lebih kreatif dalam menawarkan produk. Mulai dari memperbaiki kemasan hingga meningkatkan kualitas produk itu sendiri. Tidak hanya itu, branding juga harus diperhatikan karena menjadi identitas yang akan membedakan produk lokal kita dari yang lain,” tambahnya.

Terkait hal ini, Sri Neni berharap pemerintah daerah bisa memainkan peran aktif dalam memberikan dukungan kepada UMKM, baik dalam bentuk pelatihan keterampilan digital, pemberian akses modal, hingga pembukaan peluang pasar melalui kerjasama dengan berbagai pihak. Pemerintah diharapkan bisa lebih proaktif dalam menggalang kerja sama dengan sektor swasta dan lembaga keuangan untuk memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau bagi pelaku UMKM, terutama di pedesaan.

Politisi perempuan dari Fraksi Partai Gookar ini juga mengusulkan adanya penyelenggaraan pelatihan dan workshop secara berkala yang difokuskan pada peningkatan kemampuan manajemen usaha serta penggunaan teknologi digital. Ia meyakini, pelatihan semacam ini akan memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM, terutama dalam mengelola usaha mereka secara lebih efisien dan profesional.

“Pelatihan sangat penting untuk meningkatkan kompetensi pelaku UMKM, terutama dalam hal manajemen keuangan, pemasaran digital, dan inovasi produk. Dengan adanya pelatihan tersebut, UMKM kita akan lebih siap menghadapi tantangan global,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sri Neni juga mengajak pelaku UMKM di Barito Utara untuk mulai merangkul konsep keberlanjutan (sustainability) dalam bisnis mereka. Konsep ini melibatkan praktik-praktik ramah lingkungan dan sosial yang dapat memberikan nilai tambah bagi produk, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan sumber daya alam.

“Tren global saat ini mengarah pada produk-produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. UMKM Barito Utara bisa mulai mengadopsi konsep ini, misalnya dengan mengurangi penggunaan bahan plastik dalam kemasan atau menggunakan bahan-bahan lokal yang lebih ramah lingkungan. Ini bisa menjadi nilai jual tambahan yang menarik bagi konsumen,” katanya.

Tak hanya fokus pada pelaku usaha, anggota DPRD ini juga meminta pemerintah untuk mendukung sektor UMKM dengan kebijakan yang memfasilitasi pengembangan usaha kecil. Regulasi yang mempermudah perizinan, serta bantuan teknis dan pemasaran, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM di Kabupaten Barito Utara.

“Peran pemerintah sangat penting, terutama dalam memberikan kemudahan perizinan dan regulasi yang ramah bagi UMKM. Kita harus bersama-sama menciptakan ekosistem bisnis yang mendukung tumbuh kembangnya usaha mikro, kecil, dan menengah,” tambahnya.

Sri Neni mengingatkan, bahwa di era persaingan global ini, hanya mereka yang mau beradaptasi dan terus belajar yang mampu bertahan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pelaku UMKM untuk terus berinovasi, memanfaatkan teknologi, serta meningkatkan kualitas produk dan pelayanan agar mampu bersaing dan tumbuh dengan pesat.

“UMKM Barito Utara harus bisa melihat perubahan sebagai peluang, bukan sebagai ancaman. Dengan adaptasi dan inovasi, kita yakin sektor UMKM akan semakin kuat dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” tutupnya dengan penuh keyakinan.

Dengan berbagai tantangan yang ada, UMKM di Barito Utara memang dituntut untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Dukungan dari pemerintah serta kesadaran para pelaku usaha untuk terus belajar dan berkembang diharapkan dapat mendorong sektor ini menjadi lebih tangguh dan berdaya saing tinggi di pasar global. (pra)

EDITOR : TOPAN

Back to top button