Percepatan Akses Energi Bersih di Kalimantan Tengah: Proyek PLTS Terpusat
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) di bawah kepemimpinan Gubernur Sugianto Sabran terus berupaya mewujudkan target rasio desa berlistrik 100% pada tahun 2024. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui proyek ACCESS (Accelerating Clean Energy Access to Reduce Inequality), sebuah inisiatif kerjasama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Kementerian Administrasi Negara Republik Timor-Leste, dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) di Indonesia dan Timor-Leste, dengan dukungan dana dari Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Proyek ACCESS bertujuan memberikan akses terhadap layanan dasar, khususnya listrik dan air bersih, bagi masyarakat rentan yang tinggal di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Proyek ini dilaksanakan selama empat tahun, sejak 2020, dengan target 22 lokasi di empat provinsi di Indonesia, termasuk di Provinsi Kalimantan Tengah, yang mencakup Kabupaten Barito Selatan (Desa Danau Masura dan Desa Muara Ripung di Kecamatan Dusun Selatan) serta Kabupaten Lamandau (Desa Kawan Batu di Kecamatan Bulik Timur dan Desa Tamiang di Kecamatan Bulik). Proyek ini menghadirkan akses listrik dengan total kapasitas 225,1 kWp untuk 455 rumah tangga.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Tengah, Vent Christway, menyampaikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang telah dibangun melalui proyek ini. “Proyek ACCESS telah menempatkan fasilitator desa (Patriot Energi ACCESS Program/PEAP) di setiap lokasi PLTS sejak 2021, yang bertugas mempersiapkan masyarakat dalam mengelola dan memelihara pembangkit listrik. PEAP juga membantu rekrutmen dan pelatihan operator lokal yang kini sudah mendapatkan sertifikasi untuk memastikan keberlanjutan PLTS,” jelas Vent saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (27/9/2024).
Vent menambahkan bahwa keberadaan lembaga lokal di setiap lokasi PLTS nantinya akan membantu mengatur kondisi finansial secara stabil agar sistem pembangkit listrik dapat beroperasi dengan lancar. “Kami berharap dengan adanya Proyek ACCESS ini, Pemprov Kalteng melalui Dinas ESDM dapat mencapai target 100% desa berlistrik lebih cepat dari target RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah 2021-2026,” tambahnya. “Proyek ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan rasio elektrifikasi, rasio desa berlistrik, serta bauran energi. Pada akhirnya, ini semua akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah,” tutup Vent Christway. (pra)
EDITOR : TOPAN