Pemkab Seruyan Dorong Integrasi Perspektif Gender dalam Pembangunan
KUALA PEMBUANG, Kalteng.co-Pemerintah Kabupaten Seruyan terus berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berperspektif gender. Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya Sosialisasi Pengarusutamaan Gender (PUG) Melalui Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di Kabupaten Seruyan Tahun 2024.
Kegiatan yang berlangsung di aula BKAD ini dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Agus Suharto, S.Sos., M.M. mewakili Penjabat Bupati Seruyan pada Senin (25/11/2024)
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para peserta mengenai pentingnya mengintegrasikan perspektif gender dalam setiap tahap perencanaan dan penganggaran. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) para focal point PUG di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun perencanaan dan penganggaran yang responsif gender.
“Pengarusutamaan gender menjadi landasan esensial dalam mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan dan inklusif. Pemahaman yang mendalam terhadap peran dan kontribusi setiap elemen masyarakat, tanpa memandang jenis kelamin menjadi pondasi utama menuju masyarakat yang adil dan merata,” tegas Agus Suharto saat menyampaikan sambutan Penjabat Bupati Seruyan.
Mengapa PUG dan PPRG Penting?
Pengarusutamaan gender (PUG) adalah proses integrasi perspektif gender dalam semua kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan. Sementara itu, Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) adalah suatu pendekatan yang memastikan bahwa kebutuhan dan kepentingan perempuan dan laki-laki diakomodasi secara adil dalam perencanaan dan penganggaran.
Tujuan Utama Sosialisasi
- Meningkatkan pemahaman: Memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep PUG dan PPRG.
- Meningkatkan kapasitas: Meningkatkan kapasitas SDM dalam menyusun perencanaan dan penganggaran yang responsif gender.
- Menyusun program dan kegiatan: Membantu SKPD menyusun program dan kegiatan yang lebih inklusif dan berperspektif gender.
Konteks Gender yang Lebih Luas
Salah satu poin penting yang dibahas dalam sosialisasi ini adalah perluasan konsep gender. Tidak hanya mencakup laki-laki dan perempuan, namun juga mempertimbangkan kelompok rentan seperti anak, difabel, dan lansia. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan yang inklusif harus memperhatikan kebutuhan dan aspirasi dari semua kelompok masyarakat.
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran di Kabupaten Seruyan. Selain itu, diharapkan juga dapat mendorong terwujudnya pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh masyarakat. (pra)