Banjir Rendam Puluhan Hektare Kebun di Kalampangan, Warga Terancam Gagal Panen
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Banjir yang melanda Kelurahan Kalampangan sejak beberapa hari terakhir memberikan dampak serius terhadap kehidupan masyarakat setempat. Puluhan hektar lahan perkebunan milik warga dipastikan gagal panen pada akhir tahun 2024. Hal ini diungkapkan langsung oleh Lurah Kalampangan, Yunita Martina, kepada Kalteng.co, Jumat (06/12/2024).
“Ada sekitar 30 hektar pertanian/perkebunan warga Kalampangan yang terancam gagal panen pada akhir tahun 2024 ini. Kondisi ini menjadi pukulan berat bagi masyarakat yang mayoritas menggantungkan hidup dari sektor pertanian,” ujar Yunita Martina.
Berdasarkan pantauan di lapangan, debit air terus mengalami kenaikan signifikan. Dibandingkan hari sebelumnya, ketinggian air meningkat hingga 10 cm. Kondisi ini tidak hanya merusak tanaman, tetapi juga mengancam aktivitas sehari-hari warga. Untuk menghadapi situasi ini, pihak kelurahan telah mengambil sejumlah langkah darurat.
Langkah Penanganan Darurat
Kelurahan Kalampangan telah membuka dapur umum yang dipusatkan sementara di kantor kelurahan. Langkah ini diambil untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak, seperti makanan dan air bersih, tetap terpenuhi. Selain itu, Kelurahan Kalampangan juga mengoptimalkan peran relawan kelurahan Tangguh Bencana yang telah dibentuk sebelumnya
“Kelompok ini bertugas membantu evakuasi warga, ternak, dan barang-barang berharga. Mereka juga memantau aliran listrik untuk mencegah bahaya korsleting,” tambah Yunita.
Selain itu, pengawasan keamanan juga ditingkatkan, terutama pada malam hari. Banyak warga terpaksa memarkir kendaraan mereka di pinggir jalan akibat banjir yang merendam halaman rumah. Hal ini menimbulkan potensi kerawanan keamanan, sehingga patroli malam dilakukan lebih intensif.
### Kesiapan Menghadapi Kemungkinan Terburuk
Jika debit air terus meningkat dan semakin banyak warga yang harus mengungsi, Kelurahan Kalampangan akan mengajak kerja sama dari seluruh elemen masyarakat, termasuk RW dan RT. Yunita menyebutkan bahwa masing-masing RW diharapkan dapat menyiapkan dapur umum mandiri untuk meringankan beban warga yang terdampak.
“Gotong royong menjadi kunci dalam situasi seperti ini. Dengan kerja sama yang baik, kami berharap dapat meminimalkan dampak banjir ini terhadap warga,” tutup Yunita.
Banjir yang melanda wilayah Kelurahan Kalampangan ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana, terutama di wilayah rawan seperti Palangka Raya. Diharapkan, langkah-langkah yang telah diambil dapat membantu warga bertahan hingga kondisi kembali normal. (pra)
EDITOR : TOPAN