Dislutkan Kalteng Ajak Warga Budidaya Lele Secara Mandiri dengan Metode Praktis
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Dalam upaya mendorong ketahanan pangan secara mandiri, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng mengajak masyarakat untuk mengembangkan budidaya lele menggunakan metode praktis yang tidak memerlukan lahan luas. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng, Ir. H. Darliansjah, M.Si., menjelaskan bahwa metode ini merupakan solusi tepat bagi masyarakat yang ingin memulai usaha perikanan di area terbatas.
“Pengembangbiakan lele dengan metode ini tidak membutuhkan lahan yang luas. Cukup menggunakan kolam terpal atau media sederhana lainnya, masyarakat sudah bisa memulai budidaya lele dengan hasil yang menjanjikan,” ungkap Darliansjah melalui Kalteng.co, Sabtu (7/12/2024).
Metode Praktis dan Ekonomis
Darliansjah menjelaskan bahwa budidaya lele dapat dilakukan dengan media seperti drum, ember besar, atau kolam terpal. Media tersebut tidak hanya hemat biaya, tetapi juga mudah diaplikasikan di pekarangan rumah. “Metode ini sangat cocok bagi masyarakat perkotaan maupun pedesaan yang memiliki keterbatasan lahan. Selain itu, budidaya lele juga tidak memerlukan perawatan yang rumit,” tambahnya.
Menurutnya, lele adalah salah satu jenis ikan yang memiliki daya tahan tinggi dan dapat berkembang dengan baik dalam kondisi lingkungan yang terkontrol. “Lele tumbuh cepat, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil panennya dalam waktu relatif singkat, yaitu sekitar 2-3 bulan sejak pembibitan,” jelasnya.
Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Ekonomi Keluarga
Darliansjah menegaskan bahwa budidaya lele tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan rumah tangga. Dengan memanfaatkan teknologi budidaya sederhana, masyarakat dapat menjual hasil panen ke pasar lokal atau mengolahnya menjadi produk makanan siap saji seperti lele goreng atau abon lele.
“Ini adalah salah satu langkah untuk mendorong kemandirian pangan sekaligus meningkatkan perekonomian keluarga. Apalagi, permintaan pasar terhadap lele cukup tinggi, sehingga peluang usaha ini sangat potensial,” kata Darliansjah.
Pendampingan dari Dinas Kelautan dan Perikanan
Untuk mendukung masyarakat, Dislutkan Kalteng menyediakan pendampingan dan pelatihan budidaya lele. Pelatihan ini meliputi cara memilih bibit unggul, teknik pemberian pakan yang efisien, serta pengelolaan kualitas air agar lele dapat tumbuh optimal.
“Kami juga siap memberikan bantuan bibit ikan dan alat pendukung budidaya bagi masyarakat yang ingin memulai usaha ini. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan hasil yang maksimal,” ujar Darliansjah.
Harapan Pemerintah
Melalui program ini, pemerintah berharap masyarakat semakin terlibat dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk mendukung ketahanan pangan. Darliansjah mengimbau agar masyarakat memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya.
“Kami ingin mendorong masyarakat Kalteng menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka melalui usaha yang mudah dan menguntungkan,” tutupnya.
Dengan metode praktis ini, budidaya lele diharapkan dapat menjadi solusi inovatif bagi masyarakat Kalimantan Tengah untuk mengoptimalkan lahan sempit sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal. (pra)
EDITOR : TOPAN