Bupati Saiful Ajak Perkuat Spiritualitas dan Toleransi
KASONGAN, Kalteng.co-Gelaran akbar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XVII tingkat Kabupaten Katingan tahun 2025 telah resmi dimulai. Acara pembukaan yang berlangsung meriah ini dipimpin langsung oleh Bupati Katingan, Saiful, di halaman sekretariat Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Katingan pada Minggu (6/8/2025) malam.
MTQ: Lebih dari Sekadar Lomba, Penguat Nilai Universal
Dalam sambutannya, Bupati Saiful menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas terselenggaranya kegiatan keagamaan tahunan ini. Ia menekankan bahwa MTQ bukan sekadar ajang perlombaan membaca Alquran, tetapi merupakan bagian penting dalam memperkuat nilai-nilai spiritual, moral, dan sosial masyarakat Katingan yang pluralistik.
“Sungguh merupakan suatu kebahagiaan bagi kita semua, malam ini kita dapat berkumpul di Kasongan bersama para alim ulama, para penghafal dan pembaca Alquran, kaum muslimin dan muslimat, serta seluruh masyarakat dalam pembukaan MTQ XVII tingkat Kabupaten Katingan tahun 2025,” ujar Saiful.
Al-Quran: Sumber Pedoman Hidup dan Solusi Permasalahan
Orang nomor satu di Katingan ini menegaskan bahwa Alquran merupakan sumber utama pedoman hidup umat Islam. Menurutnya, Alquran tidak hanya mencakup aspek keimanan dan ibadah, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai sosial, etika, dan keilmuan yang dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan kehidupan manusia.
“Alquran adalah kalam Ilahi yang diturunkan sebagai mukjizat kepada Nabi Muhammad SAW. Dia mengandung nilai-nilai keimanan, syariah, akhlak, serta aturan-aturan yang mengatur tata cara hidup manusia, baik sebagai individu maupun makhluk sosial,” ucapnya, menekankan relevansi ajaran Alquran dalam berbagai lini kehidupan.
Menjaga Kerukunan dan Toleransi di Tengah Kemajemukan Katingan
Pada momen penting ini, Bupati Saiful juga menyinggung pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi di tengah kemajemukan masyarakat Katingan yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan agama. Ia mengapresiasi bahwa umat Islam di Katingan telah berhasil menunjukkan wajah Islam yang rahmatan lil alamin, yaitu Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam semesta.
“Meskipun ada keragaman suku, bahasa, dan agama, masyarakat Kabupaten Katingan dapat hidup berdampingan satu sama lain, saling hormat dan menghargai. Ini mencerminkan keberhasilan pembangunan mental spiritual di daerah kita,” katanya, menyoroti harmoni sosial yang terjalin.
Pembangunan Keagamaan sebagai Prioritas Peningkatan SDM
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Pemerintah Kabupaten Katingan menjadikan pembangunan bidang keagamaan dan spiritual sebagai prioritas penting. Hal ini bertujuan untuk membentuk masyarakat yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Saiful mengajak para tokoh agama, alim ulama, serta para pemuka masyarakat untuk terus membina umat agar senantiasa berada dalam naungan Alquran.
“Saya mengajak seluruh pemimpin umat untuk terus membimbing masyarakat menjauhi tindakan tercela, menyebarkan Islam yang damai, dan menyelesaikan perbedaan dengan dialog, musyawarah, dan mufakat,” tuturnya.
MTQ: Perekat Ukhuwah dan Pembentuk Generasi Cinta Al-Quran
Terkait dengan MTQ, Saiful mengatakan bahwa kegiatan ini telah menjadi tradisi keagamaan yang tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga menjadi sarana strategis dalam menumbuhkan semangat cinta Alquran di tengah masyarakat yang kini dihadapkan pada derasnya arus perubahan sosial dan budaya.
Kepada para peserta yang berasal dari seluruh kecamatan se-Kabupaten Katingan, Bupati Saiful memberikan semangat untuk berkompetisi secara maksimal dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. “Selamat berlomba kepada seluruh kafilah. Tunjukkan kemampuan terbaik saudara dengan penuh keikhlasan. Kompetisi ini bukan semata soal menang atau kalah, melainkan bagaimana kita menjadikannya sebagai jalan menuju ridho Allah SWT,” pesannya.
Terakhir, kepada dewan hakim dan juri, Bupati juga menitipkan amanah untuk bersikap adil, objektif, dan menjunjung tinggi integritas dalam menjalankan tugas mereka.
“Saya harap dewan juri melaksanakan tugas dengan menjunjung keadilan. Ingat, pertanggungjawaban tidak hanya kepada manusia, tetapi juga kepada Allah SWT. Pilihlah yang terbaik untuk mewakili Katingan di tingkat yang lebih tinggi,” tandasnya, menegaskan pentingnya kejujuran dan profesionalisme dalam penilaian.(eri)




