Hukum Dan KriminalPEMKO PALANGKA RAYA

Menegangkan! Siswa SMA Kendarai Motor “Terbang” Masuk Pangaringan

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Warga di sekitar Jalan G. Obos X, Kota Palangka Raya dikejutkan sebuah sepeda motor “terbang” masuk ke pangaringan sedalam 4,5 meter. 

Hebatnya, pengendaranya yang diketahui merupakan siswa kelas 1 salah satu SMA Negeri di kota setempat itu, selamat tanpa mengalami cedera sedikit pun, Kamis (7/8/2025).

Kepala Seksi Pengendalian Operasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Palangka Raya, Sucipto, membenarkan peristiwa tersebut.

“Tim Rescue Damkar bersama Dishub dan Satpol PP Palangka Raya langsung turun ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga. Korban adalah pelajar yang mengendarai sepeda motor dari arah Jalan G. Obos menuju Jalan RTA Milono. Saat tiba di tikungan tajam, dia kehilangan kendali dan akhirnya terjun ke dalam saluran pangaringan,” ujarnya.

Menurut keterangan saksi mata yang berpapasan dengan pelajar tersebut, kejadian itu berlangsung begitu cepat. Bahkan, saksi menyebut motor lebih dulu terlihat melayang di udara sebelum jatuh ke dasar saluran, kemudian disusul oleh pengendaranya.

Yang mengejutkan, siswa tersebut tidak mengalami luka sedikit pun. Bahkan, motor yang dikendarainya hanya mengalami kerusakan ringan pada bagian ujung spakbor depan.

“Kalau kita lihat secara logika, tidak ada bagian mesin yang pecah atau tanda-tanda motor menghantam tanah secara keras. Ini menunjukkan bahwa motor benar-benar ‘melayang’ di udara sebelum masuk pangaringan,” jelas Sucipto.

Ia menambahkan, kondisi di lokasi menunjukkan tidak ada bekas rumput roboh atau tanah yang tergilas ban.

“Artinya, motor ini tidak meluncur di permukaan tanah, tapi benar-benar terbang, entah bagaimana caranya,” katanya setengah heran.

Yang lebih mengejutkan lagi, setelah kejadian tersebut, sang pelajar tetap santai seolah tak terjadi apa-apa.

“Ketika tim mengevakuasi motor, anak itu malah santai saja sambil bermain ponsel dan tertawa menggunakan bahasa daerah,” terangnya.

Tak lama kemudian, beberapa teman dan keluarganya datang ke lokasi. Motor yang rusak ringan tersebut akhirnya dibawa pulang dengan cara didorong anggota keluarga menggunakan motor lain.

Sucipto menambahkan, kondisi infrastruktur di lokasi kejadian perlu menjadi perhatian. Perbedaan ketinggian antara jalan dan bibir siring yang belum terisi urukan sempurna diduga turut memicu insiden ini.

“Jarak antara tepi jalan dan bibir saluran sekitar 60 cm, dengan perbedaan tinggi yang cukup signifikan. Ini bisa membahayakan, terutama bagi pengendara yang belum mahir atau dalam kondisi panik,” pungkasnya. (oiq)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button