Infrastruktur Jadi Kunci Masa Depan Pariwisata Murung Raya
PURUK CAHU, Kalteng.co – Di tengah upaya pemerintah daerah mendorong sektor pariwisata sebagai motor ekonomi baru, infrastruktur kembali menjadi sorotan utama. Ketua Komisi II DPRD Murung Raya, Bebie, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur bukan sekadar proyek fisik, melainkan fondasi penting dalam menjadikan pariwisata sebagai kekuatan ekonomi lokal.
“Tidak akan ada pariwisata yang maju tanpa infrastruktur yang memadai. Akses jalan, jaringan transportasi, hingga fasilitas dasar seperti listrik dan air bersih menjadi syarat mutlak,” ujar Bebie, Rabu (15/10/2025).
Menurutnya, banyak potensi wisata di Murung Raya yang belum tergarap maksimal karena keterbatasan akses dan minimnya fasilitas pendukung. Padahal, daerah ini memiliki kekayaan alam dan budaya yang tak kalah menarik dari wilayah lain di Kalimantan Tengah.
Bebie menilai, infrastruktur yang baik tak hanya membuka jalan secara fisik, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan akses yang mudah, kunjungan wisatawan akan meningkat, yang pada gilirannya menciptakan kebutuhan akan penginapan, restoran, serta jasa lokal lainnya.
“Dampaknya langsung terasa. Masyarakat bisa mendapat penghasilan tambahan, UMKM tumbuh, dan roda ekonomi bergerak. Ini yang disebut pembangunan yang inklusif,” tuturnya.
Selain berdampak ekonomi, pembangunan infrastruktur juga dapat menjadi alat pelestarian. Dengan fasilitas yang terencana, pengelolaan kawasan wisata bisa dilakukan lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Namun, Bebie mengingatkan bahwa pengembangan infrastruktur pariwisata tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, instansi teknis, hingga pelaku wisata lokal.
“Komitmen bersama sangat dibutuhkan. Semua pihak harus punya visi yang sama untuk menjadikan pariwisata sebagai kekuatan ekonomi masa depan Murung Raya,” katanya.
Ia berharap ke depan, investasi di bidang infrastruktur tidak hanya diprioritaskan di sektor industri atau perkotaan, tapi juga menyentuh kawasan wisata potensial yang tersebar di pedalaman.
“Infrastruktur bukan sekadar sarana penunjang. Ia adalah fondasi yang menentukan arah dan masa depan pariwisata kita,” pungkasnya. (oiq)
EDITOR: TOPAN




