Aklamasi Bulat di Musda, Edy Pratowo Resmi Nahkodai Golkar Kalteng 2025–2030
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Konsolidasi Partai Golkar Kalteng memasuki babak baru setelah agenda Musyawarah Daerah (Musda) digelar dengan penuh kekompakan dan tanpa dinamika yang menghambat.
Forum strategis tersebut menjadi ajang penegasan soliditas kader sekaligus momentum lahirnya arah kepemimpinan baru yang diharapkan mampu membawa Golkar lebih progresif lima tahun ke depan.
Dalam suasana yang berlangsung tertib dan penuh semangat kebersamaan, para peserta Musda sepakat memberikan dukungan bulat kepada Edy Pratowo untuk menakhodai DPD Partai Golkar Kalteng periode 2025–2030.
Terpilihnya Edy secara aklamasi menandai kepercayaan penuh kader terhadap rekam jejak, kapasitas, serta komitmen panjangnya dalam membangun partai.
Pada struktur organisasi, Abdul Razak didapuk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Kalteng. Sementara komposisi tim formatur ditetapkan terdiri dari Edy Pratowo, Fairid Naparin, Hendra Lesmana, MH Rizal, dan Wihaji sebagai perwakilan DPP—yang selanjutnya akan menyusun kepengurusan definitif yang lebih inklusif dan responsif terhadap tantangan politik.
“Kami bersyukur kepada Allah karena Musda dapat berjalan dengan lancar, aman, dan menghasilkan keputusan aklamasi. Ini amanah besar untuk memimpin Partai Golkar Kalteng hingga 2030,” ujar Edy Pratowo dalam sambutannya di Ballroom Swiss-Belhotel Danum, Sabtu (29/11/2025).
Sebagai Wakil Gubernur Kalteng dua periode, Edy akan meneruskan berbagai program yang telah dibangun kepengurusan sebelumnya, sekaligus menyempurnakannya melalui inovasi baru yang lebih adaptif. Ia memastikan penyusunan struktur pengurus dilakukan secara matang agar dapat menjawab kebutuhan organisasi ke depan.
“Banyak langkah positif yang sudah dilakukan para pendahulu, dan itu akan kita lanjutkan. Saat ini kita tengah merampungkan formasi pengurus baru yang mampu bekerja cepat dan solid,” kata Edy.
Ia juga menekankan, fokus utamanya saat ini adalah memperkuat manajemen internal partai. Baginya, kesiapan struktur dan kader menjadi kunci sebelum memasuki pembahasan agenda politik jangka panjang.
“Pilgub 2029 masih cukup jauh. Saya ingin memantapkan internal lebih dulu sambil tetap menjaga kondisi fisik. Insya Allah, kader-kader muda seperti Fairid maupun Riska punya potensi besar untuk kita dorong di masa mendatang,” tutupnya. (pra)
EDITOR: TOPAN




