Target Retribusi Naik dan Menyoroti Masalah Jalan
KUALA KURUN,kalteng.co-Ketua Fraksi Nasdem-Hanura di DPRD Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Evandi mengatakan, pihaknya menilai target pendapatan retribusi pengujian kendaraan bermotor masih bisa naik lagi.
“Target yang berjumlah Rp132 juta masih bisa naik pendapatannya,” kata Evandi, belum lama ini. Hal tersebut berdasarkan keterangan yang didapat dari Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perhubungan (DLHKP) Kabupaten Gunung Mas, saat rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPRD Gumas dengan pihak eksekutif dan perusahaan bidang pertambangan, pada Senin 31 Mei 2021 lalu.
Saat itu, tutur dia, terdapat potensi puluhan sampai ratusan truk batu bara yang siap mengurus iji KIR di Kabupaten Gumas. Oleh sebab itu, Fraksi Nasdem-Hanura DPRD Gumas meminta agar ini benar-benar diperhatikan.
Pihaknya juga menyoroti aktivitas perusahaan batu bara yang melintasi jalan menuju Tahura Lapak Jaru. Dia meminta penjelasan kelengkapan perizinan anaslis dampak lingkungan (Amdal)-nya, serta legalitas menggunakan ruas jalan tersebut.
Karena, sambung dia, berdasarkan hasil pantauan di lapangan, terdapat tumpukan batu bara di pinggir jalan yang berdekatan dengan tahura, yang dapat mencemarkan lingkungan udara sekitar. Mengingat debu dari batu bara sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Terkait dengan aktivitas perusahaan bidang pertambangan, kehutanan dan perkebunan yang melewati ruas jalan provinsi yakni Kuala Kurun-Bawan-Palangka Raya, dia meminta kepada Pemkab Gumas agar menyurati Gubernur Kalteng, terkait legalitas para investor yang mangangkut hasil produksi melewati atau menggunakan jalan umum.
Sebab, saat ini kerusakan jalan Kuala Kurun-Bawan-Palangka Raya semakin parah dan keamanan serta berisiko bagi masyarakat yang melewati ruas jalan tersebut.
“Untuk kondisi saat ini sudah banyak kejadian lakalantas yang merenggut nyawa maupun cacat fisik, dan terdapat tumpukan batu bara yang berceceran di sepanjang jalan Kurun-Palangka Raya, yang berpotensi terjadi pencemaran lingkungan. Mengingat debu dari batu bara sangat berbahaya bagi kesehatan,” ungkapnya. (okt/ens)