PALANGKA RAYA, kalteng.co-Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kalteng, Sunarti, mengungkapkan, padi yang ditanam oleh Menteri Pertanian beberapa bulan yang lalu sudah mulai siap panen awal tahun 2021 ini.
Sesuai penanamannya selama tiga bulan, atau setara 110 hari padi ini pun akhirnya dipanen.Setelah panen, lanjutnya, pengolahan pascapanen yang diprogramkan oleh pemerintah provinsi melalui DTPHP Kalteng tak lagi membuat petani menjual gabah, tapi sudah menjual beras. Sunarti menyebutkan dengan menjual beras, nilai tambah ekonominya sangat tinggi.
Gabah paling mahal dihargai Rp 5 ribu per kilogramnya. Sementara beras paling murah dikenai Rp 9 ribu per kg.
“Mereka (petani, red) menyambut gembira karena pemerintah turun dengan semua lini bekerja sama tidak sendiri-sendiri dan memecahkan masalah-masalah untuk mensejahterahkan para petani disana,” katanya, Kamis (7/1).
Dijelaskannya, komunikasi dengan pemerintah setempat yakni Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas sangat intens karena ini merupakan program nasional yang harus disukseskan bersama.
“Kita selaku beriringan untuk menyelesaikan kendala di lapangan. Ada permasalah apapun dari kabupaten disampaikan ke provinsi. Provinsi pun menyampaikan ke pusat,” ungkapnya.
Sementara ini, lanjutnya, untuk kordinasi tidak ada kendala namun di lapangan kendala utama ialah curah hujan yang mengguyur wilayah setempat. Untuk solusinya, ia menambahkan dengan perbaikan saluran irigasi. Namun kalau curah hujan melebihi tidak bisa melawan alam.




