Dear Girls, Jangan Sampai Terlambat! Kenali 7 Tanda Pria Kehilangan Ikatan Emosional dengan Anda
KALTENG.CO-Hubungan cinta ibarat jalan dua arah yang selalu membutuhkan upaya dan perhatian seimbang dari kedua belah pihak di dalamnya. Mengucapkan kata “Aku cinta kamu” memang penting, tetapi menunjukkannya melalui tindakan nyata sehari-hari punya makna yang jauh lebih mendalam.
Kerap kali, fokus dalam hubungan terlalu didominasi oleh bahasa cinta yang tampak jelas, namun mengabaikan kebutuhan dasar akan rasa dihargai. Bagi seorang pria, merasa dihargai dan diakui usahanya sering kali sama pentingnya, atau bahkan lebih, daripada sekadar mendengar ucapan romantis.
Ini bukan tentang tuntutan hadiah mahal atau gerakan romantis yang megah, melainkan tentang aksi kecil sehari-hari yang menunjukkan bahwa pria tersebut merasa dihargai. Sayangnya, ada perubahan kecil pada perilaku seorang pria yang menjadi sinyal halus bahwa ia sudah tidak lagi merasa dicintai atau dihargai oleh pasangannya.
Melansir dari berbagai sumber, termasuk studi perilaku dalam hubungan, berikut adalah 7 sinyal sederhana yang menunjukkan seorang pria diam-diam menarik diri karena merasa tidak lagi dicintai dan dihargai.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan komunikasi dalam hubungan. Jika Anda atau pasangan mengalami masalah serius, disarankan untuk mencari konseling profesional.
1. Komunikasi Harian Menurun Drastis (Tidak Lagi Berbagi Cerita)
Salah satu tanda awal keretakan emosional adalah hilangnya kebiasaan berbagi cerita sehari-hari. Obrolan ringan tentang pekerjaan, teman, atau kejadian kecil yang mengganggu, adalah bentuk kedekatan emosional.
Jika ia tiba-tiba berhenti menceritakan kesehariannya—bahkan setelah Anda bertanya—ini bisa jadi karena ia merasa pasangannya sudah tidak tertarik dengan detail kehidupannya, atau ia merasa ceritanya akan diabaikan atau dikritik. Ia memilih diam daripada mengambil risiko merasa tidak didengar.
2. Meningkatnya Kritik dan Keterasingan Emosional
Pria yang merasa tidak dicintai atau dihargai mungkin mulai menunjukkan perilaku yang terlalu kritis. Ia bisa menjadi pemilih-milih (cerewet) segala hal, mulai dari masalah kecil hingga masalah besar. Perilaku ini sering kali muncul sebagai mekanisme pertahanan diri, di mana ia memproyeksikan rasa tidak amannya pada hubungan.
Di sisi lain, ia juga akan menarik diri secara emosional. Ia tidak lagi terbuka membicarakan perasaannya, kekhawatiran, atau mimpinya. Sikap ini bukan tanda ia tidak peduli, melainkan mekanisme pertahanan agar tidak semakin terluka dengan minimnya validasi atau penerimaan.
3. Berhenti Melakukan Upaya (The Lack of Effort)
Dalam hubungan yang sehat, kedua belah pihak berusaha untuk membuat satu sama lain bahagia. Ketika seorang pria merasa upayanya tidak pernah dilihat, dihargai, atau dibalas, ia akan berhenti berusaha.
- Ia berhenti merencanakan kencan.
- Ia tidak lagi melakukan hal-hal kecil yang dulu ia lakukan untuk membantu atau menyenangkan pasangannya (misalnya membuat kopi, memperbaiki sesuatu, atau membawakan makanan favorit).
- Ia membiarkan pasangannya yang selalu memulai kontak, rencana, atau menyelesaikan masalah.
Ini adalah bentuk protes pasif yang menunjukkan “Mengapa saya harus berjuang untuk sesuatu yang tidak menghargai keberadaan dan usaha saya?”
4. Menjadi Mudah Marah dan Kurang Sabar
Ketika cinta dan kenyamanan dalam hubungan berkurang, kesabaran pun ikut menipis. Pria yang dulu tenang bisa menjadi mudah tersinggung atau cepat marah atas hal-hal sepele yang biasanya ia toleransi.
Kemarahan yang tidak proporsional ini sering kali mencerminkan perasaan terpendam karena tidak dihargai. Rasa frustrasi emosional yang tidak diungkapkan tentang hubungan, akhirnya “meledak” dalam bentuk ketidaksabaran atau ledakan emosi kecil.
5. Tidak Lagi Membicarakan Rencana Masa Depan Bersama
Seseorang yang merasa dicintai dan melihat hubungan sebagai investasi, akan dengan senang hati membicarakan masa depan bersama—mulai dari liburan, rencana keuangan, tempat tinggal, hingga impian bersama.
Ketika pria mulai menghindari topik-topik ini, atau memberikan jawaban yang tidak jelas, bisa jadi ia tidak lagi melihat keberlanjutan hubungan atau merasa hubungannya kehilangan arah emosional yang kokoh. Ini adalah sinyal bahwa ia mungkin secara sadar atau tidak sadar sedang mempertimbangkan untuk tidak berada di sana dalam jangka panjang.
6. Berkurangnya Sentuhan dan Kasih Sayang Fisik
Kasih sayang fisik—seperti pelukan, ciuman di kening, genggaman tangan, atau sentuhan ringan—adalah ekspresi cinta yang sangat berarti. Sentuhan fisik menciptakan ikatan emosional dan rasa aman.
Saat seorang pria mulai jarang melakukannya tanpa alasan yang jelas, itu bisa jadi tanda ia merasa tidak lagi terhubung secara emosional. Kelembutan kecil yang dulu terasa alami kini bisa hilang karena jarak emosional yang mulai terbentuk di hatinya.
7. Mencari Validasi di Luar Hubungan
Pria—sama seperti wanita—membutuhkan pengakuan dan validasi. Ketika ia tidak mendapatkannya dari pasangannya (yang seharusnya menjadi sumber utama dukungan), ia mungkin mulai mencari pemenuhan kebutuhan ini di tempat lain, seperti:
- Menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman-teman yang membuatnya merasa diakui.
- Fokus berlebihan pada pekerjaan atau hobi untuk mendapatkan rasa pencapaian.
- Dalam kasus yang parah, mencari koneksi emosional dengan orang lain yang membuatnya merasa lebih penting dan dilihat.




