Derby Klasik Penuh Drama! Persebaya Dipecundangi Persija 1-3 di GBT, Green Force Terlempar ke Papan Tengah
KALTENG.CO-Atmosfer Gelora Bung Tomo (GBT) yang membara tidak mampu menjadi tuah bagi Persebaya Surabaya. Dalam laga klasik penuh gengsi kontra Persija Jakarta pada pekan kesembilan Super League 2025/2026, Sabtu (18/10/2025), tim berjuluk Green Force ini harus menelan kekalahan pahit 1-3 di hadapan ribuan Bonek yang memadati stadion.
Kekalahan ini menjadi alarm serius. Persebaya yang sempat menjanjikan di awal musim kini terperosok ke papan tengah, tercecer di posisi kedelapan dengan koleksi 10 poin dari sembilan laga. Sementara itu, Macan Kemayoran justru tampil solid dan bangkit, merangsek ke posisi ketiga dengan 14 poin.
Babak Pertama Milik Macan Kemayoran
Sejak menit awal, duel Persebaya vs Persija sudah berlangsung panas. Namun, Persija Jakarta asuhan Mauricio Souza tampil lebih efektif dan disiplin. Keunggulan tim tamu dibuka oleh pemain muda berbakat, Dony Tri Pamungkas di menit ke-20. Gol tersebut tercipta melalui penyelesaian dingin setelah memanfaatkan assist terukur dari Fabio da Silva Calonego.
Gol pembuka itu sontak memukul mental skuad Bajul Ijo yang bermain di bawah tekanan ekspektasi publik sendiri. Meskipun Persebaya berupaya menekan, buruknya penyelesaian akhir menjadi masalah utama.
Petaka kian mendekat saat memasuki masa tambahan waktu babak pertama. Bek Timnas, Jordi Amat Maas, menggandakan keunggulan Persija lewat sundulan akurat di menit 45+3, memastikan skor 0-2 bertahan hingga jeda.
Upaya Bangkit Persebaya Dibatalkan VAR
Memasuki babak kedua, Pelatih Persebaya, Eduardo Perez, mencoba peruntungan dengan memasukkan Paulo Domingos Gali menggantikan Malik Risaldi. Persebaya sempat mencetak gol cepat lewat Mihailo Perovic di menit 45, namun kegembiraan Bonek terhenti. Wasit membatalkan gol tersebut setelah meninjau Video Assistant Referee (VAR) yang menunjukkan adanya pelanggaran sebelum gol tercipta.
Pembatalan gol ini terasa seperti pukulan telak ganda. Mental pemain Persebaya kian tertekan, sementara Persija semakin percaya diri dan mampu meredam setiap tekanan dari suporter tuan rumah.
Persija kemudian mematikan asa Green Force. Pada menit ke-72, tim tamu mendapat hadiah penalti. Allano Brendon de Souza Lima maju sebagai eksekutor dan menjalankan tugasnya dengan sempurna, membuat skor melebar menjadi 0-3.
Persebaya hanya mampu memperkecil kedudukan lewat gol hiburan di menit ke-77 yang dicetak oleh bek tengah, Leonardo Silva Lelis, usai menerima umpan manis dari Francisco Rivera. Gol tersebut menjadi penutup laga dengan skor akhir 1-3.
Evaluasi Kritis dan Kebangkitan Macan Kemayoran
Pelatih Eduardo Perez jelas kecewa. Persebaya terlihat kehilangan sentuhan agresif, tidak seefisien biasanya, dan terlalu mudah kehilangan bola di lini tengah. Kunci serangan seperti Mihailo Perovic dan Bruno Moreira belum menunjukkan ketajaman yang diharapkan, membuat Francisco Rivera bekerja sendirian di lini tengah.
Sebaliknya, Mauricio Souza patut berbangga. Persija tampil solid, menyeimbangkan pengalaman veteran seperti Jordi Amat dan Gustavo Almeida dengan agresivitas pemain muda seperti Dony Pamungkas. Kemenangan tandang ini menegaskan kebangkitan Macan Kemayoran.
Tambahan tiga poin membawa Persija ke posisi ketiga dengan 14 poin, menempel ketat Persita di posisi kedua dengan selisih dua angka.
Peta Persaingan Super League Kian Ketat
Hasil ini semakin meramaikan persaingan di papan atas dan tengah Super League 2025/2026:
| Posisi | Tim | Poin |
| 1 | Borneo Samarinda | 21 |
| 2 | Persita Tangerang | 16 |
| 3 | Persija Jakarta | 14 |
| 4 | Persib Bandung | 13 |
| 5 | PSIM Yogyakarta | 12 |
| 6 | Malut United | 11 |
| 7 | Dewa United FC | 10 |
| 8 | Persebaya Surabaya | 10 |
| 9 | Persik | 10 |
Di papan tengah, Persebaya, Dewa United, dan Persik kini mengoleksi poin yang sama (10 poin). Jarak poin yang sangat tipis antar tim menunjukkan bahwa Super League musim ini sangat kompetitif dan satu hasil buruk saja bisa membuat tim tercecer jauh.
Kekalahan dari Persija adalah alarm merah bagi Persebaya Surabaya. Mereka wajib segera berbenah di sektor penyerangan dan pertahanan jika tak ingin semakin terbuang ke papan tengah. Laga berikutnya menjadi momentum krusial untuk memulihkan kepercayaan diri dan mengembalikan dukungan penuh Bonek yang kecewa.
Sementara itu, Persija Jakarta kini kembali disegani dan mulai mengintip peluang serius di jalur juara. Super League 2025/2026 kini memasuki fase yang semakin menentukan! (*/tur)




