Deteksi Dini Diabetes dan Hipertensi, Selalu Pantau Ukuran Lingkar Pinggang
KALTENG.CO-Penyakit diabetes dan hipertensi, sebenarnya bisa dideteksi secara dini. Cara paling mudah dan paling termurah adalah dengan selalu memantau ukuran lingkar pinggang.
Saat tubuh kegemukan, siap-siap bakal dibayangi ancaman penyakit. Kelebihan berat badan meningkatkan kemungkinan mengalami kondisi seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.
Menurut National Institute for Health and Care Excellence (NICE), untuk membatasi risiko kesehatan, pinggang orang dewasa harus berukuran kurang dari setengah tinggi badan mereka.
Mengukur indeks massa tubuh (BMI) juga dapat membantu.
Kegemukan jadi Ancaman Penyakit
Beberapa kelompok etnis Asia dan kulit hitam lebih rentan terhadap penumpukan lemak di sekitar pinggang, yang disebut ‘adipositas sentral’. Konsultan obesitas, diabetes, dan endokrinologi.
Profesor Rachel Batterham, menjelaskan peningkatan lemak di perut meningkatkan risiko seseorang mengalami beberapa penyakit yang membatasi hidup termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Data NHS (Pusat Kesehatan Nasional Inggris) terbaru menyatakan bahwa ada peningkatan yang cukup besar pada obesitas anak di Inggris selama pandemi. Sebanyak 25 persen anak-anak digolongkan sebagai obesitas pada saat mereka lulus sekolah dasar.
“Anak kecil juga berisiko terkena dampak negatif lemak di sekitar pinggang,” kata Konsultan dokter anak spesialis diabetes dan manajemen berat badan di Sheffield Children’s Hospital, dr. Nivedita Aswani seperti dilansir dari diabetes.co.uk, Minggu (1/5/2022).
Solusinya
Kini ada pedoman terbaru mencegah kegemukan. Caranya menyarankan bahwa orang harus mengukur pinggang untuk memastikan mereka tidak memiliki kelebihan lemak berbahaya di sekitar perut.
Maka lingkar pinggang jadi penentu seseorang mengalami kegemukan atau tidak. Rasio pinggang-tinggi adalah ukuran sederhana dan mudah digunakan yang mengidentifikasi orang-orang yang berisiko tinggi terhadap kesehatan. Seseorang akan mendapat manfaat dalam manajemen berat badan.
Seseorang disarankan untuk menggunakan ambang Indeks Massa Tubuh (BMI) yang lebih rendah untuk mengklasifikasikan obesitas guna membantu menentukan risiko kesehatan spesifik. Saat mengukur pinggang, pedomannya adalah harus menemukan bagian bawah tulang rusuk dan bagian atas pinggul mereka.
Lalu melilitkan pita pengukur di sekitar pinggang di antara titik-titik ini dan bernapas secara alami sebelum melakukan pengukuran.
Rasio ukur ‘pinggang-ke-tinggi’ ini cocok digunakan untuk kedua jenis kelamin dan semua kelompok etnis tetapi tidak akurat untuk orang dengan BMI di atas 35, perempuan hamil, atau anak-anak di bawah dua tahun.
5 kg/m2 hingga 24,9 kg/m2 = berat badan yang sehat
25 kg/m2 hingga 29,9 kg/m2 = kelebihan berat badan
30 kg/m2 sampai 34,9 kg/m2 = obesitas kelas 1
35 kg/m2 sampai 39,9 kg/m2 = obesitas kelas 2
40 kg/m2 atau lebih = obesitas kelas 3. (Dikutip dari JawaPos.com/tur)