PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Trend bersepeda tak hanya mengitari sudut kota saja saat ini. Namun sudah menjadi tantangan tersendiri untuk bersepeda dengan jarak yang jauh dan keluar kota. Komunitas Mbah Man Gowes Sejagat (MGS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sangat menguji nyali.
7 orang pesepeda ini bersepeda dari Sampit menuju Kota Palangka Raya. Tidak main-main jarak yang ditempuh sekitar 229 Km.
Komunitas yang terbentuk pada tahun 2017 ini sudah jauh-jauh hari melakukan persiapan untuk bersepeda menempuh Djoko Purwanto sebagai Ketua Umum MGS Kabupaten Kotim yang berstatus sebagai, Guru SMA 1 Sampit, Eko Cahyono, Arif Rah man Taufik, Agus Budi, Santoso, Husei, Aziz Guru ngaji bersama Pembina MGS Kotim, Agung Sundoyo.
Menurut Djoko Purwanto bersepeda dari Kota Sampit ke Palangka Raya sebenarnya untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI. Sekaligus untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti Event di luar Kalteng. Setidaknya waktu yang di tempuh timnya sekitar 6 Jam lebih.
Gowes Touring Dalam Rangka
Memperingati HUT RI
“6 jam itu terbagi juga ada waktu jarak ratusan kilometer. Kedatangan MGS yang berjumlah 7 Orang ini, di antaranya istirahat. Jadi yang kita lakukan adalah gowes touring dalam rangka memperingati HUT RI. Nah pada tanggal 17 Agustus kita kembali lagi menuju Kotim di mana keadaan cuaca. Berangin, panas dan hujan yang di alami tim kita, bahkan ada trek yang nanjak seperti di Pundu sangat menguras tenaga.
Tapi Alhamdulilah kita sampai di tujuan dengan keadaan selamat,” ungkap Djoko Purwanto Kepada Kalteng Pos. Ada pesan yang di sampaikan Djoko dengan apa yang di lakukan komunitasnya yaitu, menyemarakkan HUT RI. Sembari memberikan pesan sehat jasmani dan rohani dengan berolah raga, dengan Motto komunitas MGS apapun sepedamu yang penting gowes.
Bahkan tidak hanya sekitar Kalteng saja. MGS juga berencana akan melakukan tour serupa di mana rencananya akan melakukan gowes menuju Loksado Kalsel.
Bahkan dengan gowes sendiri ada banyak hal positif yang di dapat, seperti olahraga itu menyehatkan, dapat teman yang banyak. “Yang paling penting, jangan sampai berlebihan, utamakan juga faktor lelelahan bersepeda. Sehingga kita bisa dapat manfaat dari olahraga ber sepeda,” tutupnya. (ena/ans)