BeritaFAMILYKESEHATANMETROPOLIS

Lebih dari Sekadar Luka Hati, Ini Cara Mengatasi Trauma Akut dan Kronis

Faktor Risiko

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami trauma, antara lain:

  • Riwayat trauma masa kecil: Anak-anak yang mengalami trauma pada masa kanak-kanak lebih rentan mengalami trauma di kemudian hari.
  • Riwayat gangguan mental: Orang dengan gangguan mental seperti depresi atau kecemasan lebih rentan mengalami trauma.
  • Kurangnya dukungan sosial: Kurangnya dukungan dari keluarga dan teman dapat memperparah dampak trauma.

Dampak Trauma

Trauma dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik seseorang, termasuk:

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co
  • Gangguan stres pasca trauma (PTSD): Gejala yang meliputi kilas balik, mimpi buruk, menghindari pemicu, dan hipervigilansi.
  • Depresi: Perasaan sedih, kehilangan minat, dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Kecemasan: Rasa khawatir yang berlebihan dan tidak beralasan.
  • Gangguan tidur: Insomnia, mimpi buruk, atau tidur berlebihan.
  • Masalah fisik: Sakit kepala, nyeri otot, masalah pencernaan, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Masalah dalam hubungan: Sulit mempercayai orang lain, menarik diri dari sosial, dan kesulitan dalam intimasi.
  • Penyalahgunaan zat: Penggunaan alkohol atau narkoba sebagai upaya untuk mengatasi rasa sakit emosional.

Mengatasi Trauma

Trauma adalah kondisi yang dapat diobati. Terapi psikologis, seperti terapi kognitif-perilaku (CBT) dan terapi desensitisasi dan pengolahan ulang gerakan mata (EMDR), merupakan pendekatan yang efektif dalam mengatasi trauma. Selain itu, dukungan dari keluarga, teman, dan kelompok pendukung juga sangat penting dalam proses penyembuhan. (*/tur)

Laman sebelumnya 1 2

Related Articles

Back to top button