Ilustrasi seorang perempuan paruh baya yang tetap tampil menarik dan cantik. Foto;AIKALTENG.CO-Memasuki masa menopause, banyak perubahan fisiologis yang dialami seorang perempuan. Salah satu perubahan yang seringkali mengkhawatirkan adalah menurunnya gairah seksual (libido).
Kondisi ini tentu dapat menjadi permasalahan serius dalam keharmonisan rumah tangga, bahkan berpotensi mengganggu keintiman dan kesetiaan suami. Lantas, bagaimana cara agar perempuan tetap bergairah secara seksual dan memiliki libido yang normal di masa menopause ini?
Memahami Penyebab Menurunnya Libido Saat Menopause
Penurunan libido saat menopause umumnya disebabkan oleh berkurangnya produksi hormon estrogen secara signifikan. Hormon estrogen memainkan peran penting dalam berbagai fungsi seksual wanita, termasuk:
- Pelumasan Vagina: Estrogen membantu menjaga kelembaban vagina. Penurunan estrogen dapat menyebabkan vagina kering, membuat hubungan seksual terasa tidak nyaman bahkan menyakitkan.
- Sensitivitas Seksual: Estrogen berkontribusi pada sensitivitas organ intim, yang penting untuk mencapai gairah dan orgasme.
- Mood dan Energi: Perubahan hormonal selama menopause juga dapat memengaruhi suasana hati, meningkatkan stres, dan menurunkan tingkat energi, yang secara tidak langsung berdampak pada libido.
Selain faktor hormonal, faktor psikologis dan gaya hidup juga dapat berkontribusi pada penurunan libido saat menopause, seperti stres, kelelahan, masalah dalam hubungan, dan kondisi kesehatan tertentu.
Strategi Meningkatkan Gairah Seksual di Masa Menopause
Meskipun penurunan libido adalah hal yang umum terjadi saat menopause, ada berbagai cara yang dapat dilakukan perempuan untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan gairah seksual mereka:
- Komunikasi Terbuka dengan Pasangan: Bicarakan secara jujur dan terbuka dengan suami mengenai perubahan yang Anda alami dan kebutuhan seksual Anda. Komunikasi yang baik dapat membantu menciptakan pemahaman dan mencari solusi bersama.
- Gunakan Pelumas Vagina: Jika kekeringan vagina menjadi masalah, gunakan pelumas berbahan dasar air saat berhubungan seksual untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan meningkatkan kenikmatan.
- Prioritaskan Pemanasan (Foreplay): Luangkan waktu lebih banyak untuk pemanasan sebelum melakukan penetrasi. Ini membantu meningkatkan aliran darah ke organ intim dan merangsang produksi pelumas alami.
- Eksplorasi Seksualitas: Cobalah posisi baru, gunakan alat bantu seksual, atau fokus pada area sensitif lainnya untuk meningkatkan rangsangan dan kenikmatan.
- Jalani Gaya Hidup Sehat:
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik dapat meningkatkan energi, memperbaiki suasana hati, dan melancarkan aliran darah, termasuk ke organ intim. Senam Kegel juga dapat membantu mengencangkan otot panggul yang berperan dalam fungsi seksual.
- Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan buah, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
- Istirahat yang Cukup: Tidur yang berkualitas penting untuk menjaga keseimbangan hormon dan tingkat energi.
- Kelola Stres: Temukan cara yang sehat untuk mengatasi stres, seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan.
- Terapi Hormon (HRT): Dalam beberapa kasus, dokter dapat merekomendasikan terapi penggantian hormon (HRT) untuk menggantikan hormon estrogen yang menurun. HRT dapat membantu mengatasi kekeringan vagina, meningkatkan sensitivitas seksual, dan memperbaiki gejala menopause lainnya yang dapat memengaruhi libido. Namun, HRT memiliki potensi risiko dan manfaatnya perlu didiskusikan secara menyeluruh dengan dokter.
- Obat dan Suplemen: Beberapa obat dan suplemen diklaim dapat membantu meningkatkan libido pada wanita menopause. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat atau suplemen apa pun untuk memastikan keamanannya dan efektivitasnya. Beberapa opsi yang mungkin dibahas dengan dokter meliputi testosteron (dengan dosis rendah), flibanserin, atau suplemen herbal tertentu.
- Konseling Seksual: Jika masalah penurunan libido sangat mengganggu, konseling seksual dengan terapis yang berpengalaman dapat membantu mengidentifikasi akar masalah psikologis atau hubungan dan memberikan strategi untuk mengatasinya.