ICW Melakukan Penelusuran Di Gital
BPOM menduga perusahaan tersebut telah melakukan produksi ilegal obat Ivermectin dengan merek dagang Ivermax 12. ICW menelusuri jejaring politik dan bisnis ini melalui berbagai sumber sepanjang Juni-Juli 2021.
ICW melakukan penelusuran digital, seperti pemberitaan media, akta perusahaan, dan sumber lainnya. Egi mengatakan ada tiga temuan penting dari penelusuran ini, yakni kaitan antara PT Harsen Laboratories dengan politikus PDIP Ribka Tjiptaning dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Pertama, Egi mengatakan PT Harsen Laboratories itu sendiri memiliki jejaring bisnis dengan perusahaan-perusahaan lain. Direktur dan komisaris PT Harsen Harjoseno dan Runi Adianti terafiliasi dengan PT Seruni Mekar Jaya yang bergerak di bidang pariwisata. Menurut Egi, nama pasangan suami istri tersebut juga di temukan dalam dokumen Panama Papers.
Mereka terhubung dengan Unix Capital Limited, perusahaan cangkang yang terdaftar di British Virgin Island. Kedua, tokoh yang menjadi sorotan ICW adalah Sofia Koswara, Wakil Presiden PT Harsen Laboratories. Meskipun namanya tak tertera dalam akta perusahaan PT Harsen, Egi mengatakan Sofia memegang peran sentral dalam menjalin relasi dengan berbagai pihak.
Saham Terbesar PT Noorpay Di Miliki
oleh Joanina Rachman
Pasalnya, Sofia berhubungan dengan Front Line Covid-19 Clinical Care (FLCCC). Dia merupakan Ketua FLCCC Indonesia. Adapun salah satu anggota FLCCC adalah Budhi Antariksa, tim uji klinis ivermectin sekaligus anggota tim dokter kepresidenan.
Sofia juga tercatat sebagai direktur dan pemilik saham PT Noorpay Perkasa. Saham terbesar PT Noorpay di miliki oleh Joanina Rachman, anak dari Kepala Staf Presiden Moeldoko. Egi mengatakan Moeldoko juga di tengarai terhubung dengan Sofia Koswara melalui kerja sama Noorpay dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menyangkut ekspor beras.
Mantan Panglima TNI tersebut merupakan ketua umum HKTI. Ketiga, ICW menyoroti hubungan PT Harsen dan politikus PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning. Egi mengungkit nama Riyo Kristian Utomo, yang sebelumnya sempat berbicara sebagai Direktur Pemasaran PT Harsen Laboratories. Riyo berbicara di publik ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merazia pabrik PT Harsen.
Namun ketika polemik ivermectin menguat, PT Harsen mengeluarkan pernyataan bahwa Riyo bukan pengurus perusahaan. Apa yang telah di sampaikan Riyo juga di sebut bukan pernyataan resmi perseroan.
Egi melanjutkan PT Harsen juga di duga pernah memberikan sumbangan sembako dan alat-alat kesehatan kepada Badan Penanggulangan Bencana (Baguna), organisasi sayap PDIP yang di ketuai Ribka. Hal ini di ketahui dari sebuah video amatir yang di dapat ICW.(tur)