Perempuan Merdeka, Pilih Jadi Ibu Rumah Tangga atau Berkarier di Luar
KALTENG.CO-Saat ini, perempuan sepenuhnya memiliki kemerdekaan untuk menentukan hidupnya. Namun perempuan merdeka, juga tidak lepas dari pilihan yang sangat dilematis dalam hidupnya.
Perempuan kerap diberikan pada dua pilihan yang sama-sama baik dan mulia. Menjadi ibu rumah tangga atau menjadi wanita karier yang bekerja di luar rumah.
Kevin Lilliana, peraih gelar Puteri Indonesia Lingkungan 2017 yang memenangi kontes kecantikan Miss International pada tahun yang sama, punya definisi tersendiri mengenai perempuan merdeka di bulan Agustus yang sarat dengan nuansa kemerdekaan.
“Perempuan merdeka adalah ketika perempuan bertanggung jawab atas kodrat, tapi ada ruang untuk berekspresi dan berkarya,” kata Kevin dalam media gathering di Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Perempuan, terutama yang sudah menikah, kerap dihadapkan pada dua pilihan sulit, yakni bekerja penuh waktu di rumah, untuk mengurus keluarga, atau bekerja di luar rumah, sebagai wanita karier, kemudian melanjutkan tugasnya sebagai istri atau ibu di rumah.
Menurut Kevin, semua itu pilihan yang sama-sama baik dan tidak bisa dibandingkan. Mana saja profesi yang dipilih, menjadi ibu rumah tangga atau perempuan bekerja, asalkan bisa tetap melakukan sesuatu yang bermanfaat, maka perempuan bisa tetap merasa mandiri dan merdeka.
Memang rumput tetangga kadang terlihat lebih hijau. Perempuan yang mencurahkan waktu sepenuhnya untuk keluarga di rumah kerap iri melihat perempuan yang berkarier di luar rumah.
Di sisi lain, keleluasaan untuk menghabiskan waktu bersama orang terkasih tanpa dikejar pekerjaan di luar rumah kerap membuat wanita karier menginginkan apa yang dirasakan ibu rumah tangga.
Setelah menjalani kedua pengalaman tersebut, Kevin belajar bahwa kedua pilihan sama-sama baik dan masing-masing membutuhkan pengorbanan yang berbeda.
“Ketika tidak percaya diri dengan pilihan, ingatlah setiap orang punya pengorbanan masing-masing, tidak ada yang lebih baik, semua sama,” katanya.
Ia berpesan agar semua perempuan saling merangkul sesama agar tidak ada yang terpuruk, serta mendorong satu sama lain agar selalu percaya diri. (Dikutip dari JawaPos.com/tur)