AKHIR PEKANKESEHATANOPINIPENDIDIKAN

Sedikit-sedikit Healing, Apakah Penting?

BANYAK anak muda di zaman sekarang yang tiba tiba butuh heailing, apa apa healing, apa apa self reward. Tak sedikit dari kita para anak muda capek sedikit healing, strees sedikit butuh healing, padahal healing tidak semudah itu jika diungkapkan dalam kegunaannya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Kata healing ini sangat populer di kalangan anak muda sekarang, mayoritas mengenal kata healing ini dari sosial media, yang mereka cocokkan dengan keadaan dirinya. Kemudian mereka merasa releted dengan hal tersebut.

Padahal healing ini tidak sesederhana itu dapat kita ucapkan. Healing adalah penyembuhan, baik penyembuhan jiwa perasaan batin maupun pikiran.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Dalam kata lain healing merupakan sebuah proses yang kita perlukan, untuk mengatasi sebuah luka batin, pikiran psikologis di masalalu, yang mana ada sebuah kejadian di masalalu, yang membekas.

Kemudian luka batin tersebut butuh susatu proses untuk penyembuhannya, supaya kita bisa menjalankan kehidupan yang pastinya lebih baik lagi di kemudian hari.

Apabila kita mengalami luka batih setiap hari, yang menyebabkan kesulitan dalam bekerja, dalam berpikir, dalam hal ini sebenarnya diperlukan penanganan penanganan yang lain.

Namun media sosial sekarang sangat kaya dalam memberikan sebuah informasi, yang mana informasi tersebut menyebabkan kita lebih sering mengalami overthinking.

Contohnya pada saat kita menduga duga terkait rasa sakit yang kita alami, pada salah satu tubuh kita, kemudian kita searching di media sosial dan internet, yang kita temuankan tak hanya cara pencegahan penyakitnya, tapi juga diagnogsa penyakit tersebut, yang mana merupakan diagnosa penyakit yang serius dan lain sebagainya, bukankah itu semakin membuat kita overthinking.

Banyak juga di kalangan anak muda yang cemas, karena melihat teman seusiannya, usia 25 tahun sudah menyelesaikan target-targetnya, sudah menikah, sudah memiliki anak, rumah.

Terlebih lagi sekarang ada yang namanya sosial media yang menunjukkan keberhasilannya dan pencapaiannya. Dengan melihat pencapaian orang lain, kita yang belum mencapai pencapaian kita bisa sangat cemas, bahkan kesulitan dalam tidur dan beristirahat.

1 2 3Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button