ALL SPORTBeritaNASIONALSport

8 Klub dan 2 Pemain Liga 1 2024/2025 Serentak Dihukum Komdis PSSI: PSS Sleman Terberat!

KALTENG.CO-Kabar mengejutkan datang dari kancah Liga 1 Indonesia 2024/2025. Sebanyak delapan klub dan dua pemain ternama secara serentak dijatuhi sanksi oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Keputusan ini diumumkan melalui laman resmi PSSI pada tanggal 8 Mei 2025, dan langsung menjadi sorotan utama di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.

PSS Sleman menjadi klub dengan hukuman terberat, menerima denda fantastis sebesar Rp 200 juta. Sementara itu, dua tim besar lainnya, Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya, juga tak luput dari sanksi akibat pelanggaran serupa terkait kehadiran suporter.

Klub dan Pemain Liga 1 Terjaring Sanksi

Pengumuman hasil sidang Komdis PSSI pada 8 Mei 2025 mengungkap sepuluh hukuman berbeda yang diberikan kepada klub dan individu yang terlibat dalam kompetisi Liga 1 Indonesia 2024/2025. Berikut rincian lengkapnya:

Sanksi untuk Pemain:

  1. Ciro Alves (Persib Bandung): Mendapatkan tambahan larangan bermain sebanyak dua pertandingan akibat tindakan menyikut pemain lawan dan berujung kartu merah saat laga melawan Malut United FC. Sanksi ini secara efektif mengakhiri musim kompetisi bagi winger lincah Persib tersebut.
  2. Yuran Fernandes (PSM Makassar): Dihukum larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola di Indonesia selama 12 bulan dan denda sebesar Rp 25 juta. Sanksi berat ini diberikan akibat unggahan tertulis di media sosial yang dianggap mendiskreditkan keputusan perangkat pertandingan dan persepakbolaan Indonesia, serta tindakan memukul layar monitor VAR.

Sanksi untuk Klub:

  1. Dewa United FC: Denda sebesar Rp 25.000.000,- atas pelanggaran menghadiri sesi Post Match Press Conference dengan pemain yang tidak dimainkan dalam pertandingan.
  2. PSS Sleman: Denda sebesar Rp 200 juta akibat ulah suporter yang menyalakan flare dalam jumlah banyak di tribun Selatan dan Timur, serta terdengar suara mercon sebanyak tiga kali di tribun Selatan saat pertandingan melawan PSM Makassar pada 3 Mei 2025.
  3. PSM Makassar: Denda sebesar Rp 25.000.000,- akibat perusakan fasilitas meja dan kipas angin di ruang ganti tim.
  4. Persis Solo: Mendapatkan teguran keras akibat pemasangan spanduk bertuliskan pesan provokatif oleh penonton.
  5. Arema FC: Denda sebesar Rp 50.000.000,- akibat enam pemain mendapatkan kartu kuning dalam satu pertandingan.
  6. Persebaya Surabaya: Denda sebesar Rp 25 juta akibat suporter tim tamu hadir di stadion saat pertandingan tandang.
  7. Persija Jakarta: Denda sebesar Rp 25 juta akibat suporter tim tamu hadir di stadion saat pertandingan tandang.
  8. Persik Kediri: Denda sebesar Rp 25.000.000,- akibat gagal mengantisipasi kehadiran suporter Persebaya Surabaya.

Denda Berat untuk PSS Sleman dan Pelanggaran Suporter

Hukuman terberat yang diterima PSS Sleman menjadi sorotan utama. Aksi tidak terpuji sebagian suporter yang menyalakan flare dan mercon di stadion berbuah denda fantastis yang tentunya akan memberatkan keuangan klub. Kejadian ini menjadi pengingat keras bagi seluruh elemen suporter untuk selalu menjaga ketertiban dan mematuhi regulasi pertandingan.

Sementara itu, sanksi serupa yang diterima Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya mengindikasikan masalah klasik dalam sepak bola Indonesia, yaitu kehadiran suporter tim tamu yang dilarang. Meskipun bukan kali pertama bagi kedua tim menerima sanksi serupa, hal ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan penegakan aturan terkait suporter masih perlu ditingkatkan.

Persija dan Persebaya “Kenyang” Hukuman Suporter

Disebutkan dalam pengumuman Komdis PSSI, baik Persija Jakarta maupun Persebaya Surabaya bukanlah pemain baru dalam hal menerima sanksi akibat ulah suporter. Kedua klub bahkan bisa dikatakan sudah “kenyang” dengan hukuman serupa. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai efektivitas sanksi sebelumnya dalam memberikan efek jera kepada suporter.

Implikasi Sanksi bagi Klub dan Pemain Liga 1

Rentetan sanksi ini tentu akan membawa implikasi yang berbeda bagi masing-masing klub dan pemain. Bagi PSS Sleman, denda sebesar Rp 200 juta akan menjadi beban finansial yang signifikan. Sementara itu, larangan bermain bagi Ciro Alves akan merugikan Persib Bandung dalam sisa kompetisi. Sanksi berat yang diterima Yuran Fernandes juga menjadi pukulan telak bagi PSM Makassar dan karir sang pemain.

Bagi Persija dan Persebaya, denda Rp 25 juta mungkin terasa ringan, namun akumulasi sanksi serupa di masa depan bisa menjadi perhatian serius. Hal ini menuntut kedua klub untuk mengambil langkah konkret dalam mengedukasi dan menertibkan suporter mereka. Sanksi yang diterima Dewa United FC, PSM Makassar, Arema FC, dan Persik Kediri juga menjadi peringatan bagi klub-klub lain untuk lebih memperhatikan regulasi yang berlaku. Teguran keras untuk Persis Solo diharapkan menjadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang.

Pembelajaran dan Pembenahan Sepak Bola Indonesia

Rentetan sanksi yang diberikan Komdis PSSI ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh elemen sepak bola Indonesia. Klub diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap suporter, pemain diharapkan menjunjung tinggi sportivitas, dan suporter diharapkan lebih bertanggung jawab dalam mendukung tim kesayangannya.

Tindakan tegas dari Komdis PSSI menunjukkan komitmen untuk menegakkan disiplin dan menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan profesional di Liga 1 Indonesia. Semoga kejadian ini menjadi momentum untuk pembenahan yang lebih baik demi kemajuan sepak bola Tanah Air. (*/tur)

Related Articles

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co
Back to top button