ALL SPORTBeritaNASIONALSport

Rasisme Kembali Hantui Sepak Bola Indonesia! Yakob dan Yance Sayuri Jadi Korban Setelah Kalahkan Persib

KALTENG.CO-Aksi rasisme kembali mencoreng wajah persepakbolaan Indonesia. Kali ini, dua talenta kembar kebanggaan Tanah Air yang bermain untuk klub Malut United, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri, menjadi korban dari tindakan tidak terpuji tersebut.

Insiden rasisme yang menimpa saudara kembar Sayuri ini terjadi setelah Malut United berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas tim tamu Persib Bandung. Kemenangan ini tak hanya mengamankan tiga poin bagi Malut United, tetapi juga menunda pesta juara bagi Maung Bandung.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Ironisnya, ujaran kebencian bernada rasis tidak dilontarkan langsung di stadion, melainkan melalui platform media sosial. Melalui unggahan di akun Instagram resmi Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), si kembar Sayuri mengungkapkan bahwa mereka sudah seringkali menjadi sasaran ucapan rasis yang semakin lama semakin parah.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Kami sering kali kena ucapan dan menerima tindakan rasisme. Semakin ke sini, semakin berlebihan, dan parah. Bahkan, mereka menghina anak dan keluarga kami,” tulis pernyataan Yakob dan Yance yang dikutip dari Instagram APPI.

Dengan nada tegas, keduanya menyatakan bahwa para pelaku rasisme seharusnya dilarang untuk berada di lingkungan sepak bola. Tindakan mereka dinilai telah mencederai nilai-nilai sportivitas dan rasa kemanusiaan. “Seharusnya para pelaku dilarang untuk berada di lingkungan sepak bola,” tukas si kembar.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Layangkan Surat Terbuka dan Somasi

Sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan rasisme, Yakob dan Yance Sayuri bahkan membuat surat terbuka yang ditujukan kepada sejumlah akun Instagram yang diduga kuat sebagai pelaku. Akun-akun tersebut adalah pikz97_, Anggarama88, rio.ramdani_, hadifikri04, gcattur, dan kadekagung45.

Dalam surat somasi yang diterbitkan pada tanggal 3 Mei 2025, Yakob dan Yance memberikan ultimatum kepada pemilik akun pikz97_ (Taopik Rohman), Anggarama88 (Rama Ramadan), rio.ramdani_, dan hadifikri04 (Fikri Hadi Nugraha) untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung dalam kurun waktu 24 jam sejak surat tersebut diterbitkan.

Artinya, keempat pemilik akun tersebut diharapkan meminta maaf secara langsung kepada Sayuri bersaudara paling lambat pada Minggu (4/5/2025).

Jika ultimatum ini tidak dipenuhi, Yakob dan Yance tidak akan ragu untuk melaporkan keempat pelaku tersebut kepada pihak kepolisian.

Sementara itu, dua pelaku lainnya, yaitu pemilik akun gcattur dan kadekagung45, telah lebih dulu dilaporkan kepada pihak kepolisian. Selain melakukan tindakan rasisme, kedua akun ini juga diduga telah melontarkan kata-kata yang tidak pantas dan menghina keluarga dari Yakob dan Yance Sayuri.

Pelaku Rasisme Terancam Hukuman Berat

Masih dari sumber yang sama, APPI menjelaskan bahwa para pelaku rasisme dalam kasus ini dapat dijerat dengan sejumlah pasal dalam undang-undang yang berlaku di Indonesia. Pasal-pasal tersebut meliputi Pasal 28 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Pasal 4 juncto Pasal 16 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, serta Pasal 1 156 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Yakob dan Yance Sayuri ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi siapa pun agar tidak melakukan tindakan rasisme, khususnya di lingkungan sepak bola. Rasisme adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi dan mencoreng nilai-nilai luhur olahraga.

Dukungan terus mengalir kepada Yakob dan Yance, serta harapan agar kasus ini dapat diselesaikan secara hukum dan memberikan efek jera bagi pelaku serta mencegah kejadian serupa di masa depan. (*/tur)

Related Articles

Back to top button