ALL SPORTBeritaNASIONALSport

Timnas Indonesia U-20 Tersingkir dari Piala Asia U-20 2025: Evaluasi Total Diperlukan!

KALTENG.CO-Perjalanan Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025 harus berakhir dengan kekecewaan. Menghadapi Yaman U-20 pada laga pamungkas Grup C di Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium, Rabu (19/2/2025), Garuda Muda hanya mampu bermain imbang 0-0.

Hasil ini memastikan Indonesia finis di peringkat ketiga klasemen Grup C dengan satu poin dari tiga pertandingan. Mereka gagal meraih satu pun kemenangan dan harus angkat koper lebih awal dari turnamen bergengsi ini.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Sejak menit awal, Timnas Indonesia U-20 mencoba tampil agresif dengan permainan umpan pendek dan penguasaan bola. Namun, setelah 15 menit pertama, dominasi mereka mulai memudar. Yaman perlahan mengambil alih kendali permainan dan memanfaatkan sisi kiri pertahanan Indonesia sebagai titik lemah.

Statistik menunjukkan Yaman menguasai lebih dari 55% penguasaan bola dan menciptakan 10 tembakan sepanjang pertandingan, sementara Indonesia hanya mampu melepaskan empat tembakan, dengan satu yang mengarah ke gawang. Dony Tri Pamungkas yang bertugas menjaga sisi kiri pertahanan terlihat kewalahan menghadapi tekanan dari para pemain Yaman, terutama Adel Qasem yang beberapa kali merepotkan lini belakang Indonesia.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Indonesia sempat mendapat peluang emas dari Marselinus Ama Ola yang menerima umpan terobosan dari kapten Dony Tri Pamungkas. Namun, tendangannya masih bisa diamankan oleh kiper Yaman. Skor kacamata bertahan hingga peluit ditiup.

Memasuki babak kedua, pelatih Indra Sjafri mencoba melakukan perubahan dengan memasukkan tiga pemain baru, Evandra Florasta, Aulia Rahman, dan Ridzjar Nurviat, menggantikan Welber Jardim, Jens Raven, dan Mufli Hidayat. Pergantian ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi permainan Garuda Muda.

Namun, perubahan tersebut tidak banyak mengubah jalannya pertandingan. Meski sempat menciptakan beberapa peluang, Indonesia tetap kesulitan menembus pertahanan lawan. Marselinus Ama Ola sempat melepaskan tembakan tepat sasaran pertama Indonesia di babak kedua, tetapi usahanya masih terlalu lemah untuk membahayakan gawang Yaman.

Di sisi lain, Yaman terus menekan, pemain mereka, Mohammed Al-Brwany dan Omar Al-Katheri, mendapatkan peluang emas, namun gagal memaksimalkannya menjadi gol. Sempat terjadi insiden bola menyentuh tangan Fava Sheva di dalam kotak penalti, tetapi wasit tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.

Hingga tambahan waktu empat menit diberikan wasit, kedua tim tetap gagal mencetak gol. Laga berakhir dengan skor 0-0, sekaligus menutup perjalanan Indonesia di Piala Asia U-20 2025 tanpa kemenangan.

Hasil ini tentu menjadi tamparan bagi Timnas Indonesia U-20 yang datang dengan harapan bisa bersaing lebih jauh di ajang ini. Dengan hanya mengoleksi satu poin dari tiga laga dan gagal mencetak gol, ada banyak evaluasi yang perlu dilakukan, terutama dalam hal ketajaman lini serang dan organisasi permainan.

Indra Sjafri dan tim pelatih harus segera melakukan perbaikan untuk menghadapi turnamen selanjutnya. Meski gagal di Piala Asia U-20 2025, pengalaman ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi Garuda Muda agar tampil lebih baik di masa depan. (*/tur)

Related Articles

Back to top button