BeritaMETROPOLISNASIONAL

20 Jurnalis Terima Fellowship Liputan SKEM dan LTHE dari Kementerian ESDM

BOGOR, Kalteng.co-Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia atau The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ)  telah memilih 20 jurnalis berbakat untuk mengikuti  Program Fellowship: Liputan Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) dan Label Tanda Hemat Energi (LTHE) untuk peralatan elektronik. Program ini akan ditindaklanjuti dengan workshop intensif di Bogor pada 10-11 Juni.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari CLASP dan Direktorat Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Ketua SIEJ, Joni Aswira Putra menjelaskan, para jurnalis yang terpilih ini telah melalui proses seleksi dan penjurian yang sangat ketat, dimana ide-ide usulan liputan yang telah diajukan dalam Fellowship ini akan lebih diperdalam dan dipertajam lagi melalui workshop.

 “Workshop ini bertujuan agar para jurnalis terpilih ini bukan hanya sekedar memahami  SKEM dan LTHE sebagai sebuah tanda tanda hemat energi di suatu barang elektronik, tetapi lebih dari itu mereka juga diharapkan bisa memahami transformasi pasar menuju produk yang lebih efisien, tantangan yang ada, solusi yang sedang diupayakan, serta penerapan dan pengawasan SKEM dan LTHE dalam mencapai target Net Zero Emission,” jelas Joni.

Dengan demikian, tambah Joni lagi, melalui workshop ini para jurnalis terpilih bisa menghasilkan karya jurnalistik berkualitas tinggi yang dapat memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya efisiensi energi dan langkah-langkah konkret yang dilakukan untuk mencapainya.

https://kalteng.co https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Para jurnalis akan diberikan materi dan pelatihan yang komprehensif untuk memperkaya pengetahuan mereka dan membantu menyebarkan informasi yang akurat dan mendalam kepada publik.

Berkaitan dengan itu, Program Manager CLASP Asia Tenggara, Nanik Rahmawati menjelaskan tematik-tematik liputan yang diusulkan para peserta Fellowship ini cukup menarik, dan ini bisa menjadi langkah awal yang bagus dalam memberikan pemahaman mendalam tentang arti penting SKEM dan LTHE kepada publik lebih luas melalui liputan mendalam peserta fellowship ini dan mendorong masyarakat untuk menggunakan label tanda bintang pada peralatan sebagai acuan dalam membeli peralatan elektronik yang hemat energi.

“Tentu saja, kami tidak ingin para peserta ini berhenti hanya sebatas pada kegiatan ini, tapi juga ada ketertarikan yang berlanjut untuk lebih mendalami bidang pengurangan emisi karbon terkait pemakain alat-alat elektronik ini,” jelasnya.

“Peralatan dengan label bintang paling banyak, artinya semakin hemat listriknya. Masyarakat juga tidak akan membeli peralatan listrik yang belum ada labelnya khususnya untuk peralatan seperti AC, lampu, kipas angin, kulkas, dan rice cooker,” lanjutnya.

Nanik menambahkan, di masa yang akan datang kehidupan masyarakat sehari-hari semakin disuguhi berbagai teknologi alat-alat elektronik yang beragam dan akan memberikan dampak bagi lingkungan dan perubahan iklim.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button