BeritaFAMILYHOBIMETROPOLIS

5 Makanan Fermentasi Global yang Sedang Populer: Warisan Cita Rasa dan Manfaat Kesehatan

KALTENG.CO-Makanan berbasis fermentasi kini mengalami kebangkitan popularitas yang luar biasa. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat global terhadap manfaat kesehatan dan kekayaan cita rasa kuliner tradisional, hidangan fermentasi lama dari Asia hingga Eropa kembali menjadi sorotan.

Proses fermentasi bukan hanya cara kuno untuk menjaga ketahanan bahan makanan, tetapi juga sebuah seni yang menciptakan profil rasa unik—perpaduan antara asam, manis, asin, dan terutama, umami—yang sulit ditiru. Makanan fermentasi adalah jembatan antara warisan budaya dan kebutuhan nutrisi modern.

Berikut adalah sejumlah makanan fermentasi ikonik dari berbagai negara yang kembali menarik perhatian dunia dan harus Anda coba:


1. Kimchi (Korea Selatan): Identitas Budaya dan Kehangatan Komunitas

Kimchi adalah mahakarya fermentasi dari Korea Selatan. Menurut UNESCO, hidangan ini adalah sayuran yang diawetkan dengan bumbu pedas, sering kali dicampur dengan fermentasi makanan laut (jeotgal). Kimchi tidak sekadar lauk pauk; ia adalah komponen esensial dalam setiap hidangan Korea, melintasi kelas sosial dan wilayah.

Tradisi membuat kimchi secara bersama-sama, yang dikenal sebagai Kimjang, merupakan momen budaya penting yang memperkuat ikatan komunitas.

  • Siklus Pembuatan: Pembuatan Kimjang mengikuti siklus tahunan yang panjang. Dimulai dari pengumpulan udang dan ikan teri di musim semi, pembelian garam laut di musim panas, hingga persiapan bubuk cabai merah. Puncaknya terjadi pada akhir musim gugur, di mana masyarakat menyiapkan kimchi dalam jumlah besar sebagai bekal menghadapi musim dingin.
  • Warisan Turun-Temurun: Resep dan teknik Kimjang diwariskan dari generasi ke generasi. Para ibu rumah tangga bahkan memantau prakiraan cuaca untuk menentukan waktu fermentasi terbaik, menjadikan Kimchi sebuah warisan keluarga yang bernilai budaya tinggi.

2. Miso (Jepang): Pasta Umami Serbaguna untuk Segala Hidangan

Miso adalah pasta fermentasi tradisional Jepang yang terbuat dari bahan-bahan sederhana: kedelai, garam, dan koji. Koji sendiri adalah ragi atau fermentasi yang dikembangkan dari biji-bijian seperti beras atau barley.

Meskipun paling terkenal sebagai bahan utama sup miso, pasta ini sangat serbaguna—digunakan dalam saus (dressing), marinasi, hingga hidangan penutup yang inovatif. Cita rasa miso adalah perpaduan sempurna antara manis, asin, dan rasa umami yang mendalam.

  • Peran Koji: Proses fermentasi dimulai saat kedelai dicampur dengan koji. Enzim dari koji bekerja magis, memecah pati menjadi gula dan protein menjadi asam amino, yang menghasilkan rasa manis dan kaya.
  • Variasi Rasa: Fermentasi jangka pendek menghasilkan white miso (rasa ringan, warna terang), sementara fermentasi panjang menghasilkan red miso atau Hatcho miso (warna gelap, rasa umami lebih intens).
  • Manfaat Kesehatan: Selain kaya rasa, miso mengandung enzim dan asam amino yang dipercaya baik untuk kesehatan pencernaan dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Sauerkraut (Jerman): Kesederhanaan Kol Asam Eropa

Sauerkraut adalah hidangan khas Eropa yang terbuat dari kol cincang halus yang difermentasi. Meskipun identik dengan Jerman, hidangan ini juga populer di Eropa Tengah dan Timur seperti Polandia, Rusia, dan Ceko.

Sauerkraut memiliki rasa asam alami dengan sedikit sentuhan asin, lebih lembut dan segar dibandingkan acar. Ini adalah pelengkap wajib untuk aneka hidangan daging seperti bratwurst, Reuben sandwich, atau hot dog.

  • Bahan Sederhana: Keajaiban sauerkraut terletak pada kesederhanaannya—hanya membutuhkan kol, garam, dan waktu. Proses fermentasi berjalan secara alami (fermentasi laktat) yang menciptakan rasa khas yang disukai penggemar kuliner fermentasi.

4. Doubanjiang (Tiongkok): Bumbu Dasar Pedas Masakan Sichuan

Dari Tiongkok, hadir Doubanjiang, pasta fermentasi yang terbuat dari cabai, garam, kacang fava, dan tepung gandum. Doubanjiang adalah chili bean paste yang tersedia dalam versi pedas maupun non-pedas.

Pasta ini merupakan komponen penting dalam masakan Sichuan, seperti twice cooked pork, dan menjadi bumbu dasar yang harus dimasak terlebih dahulu dengan minyak panas sebelum bahan lain ditumis.

  • Kekuatan Rasa: Rasa gurih pedasnya sangat kuat dan aromatik, mampu mengangkat cita rasa masakan secara instan. Penting untuk mengontrol penggunaannya agar tidak membuat masakan menjadi terlalu asin, mengingat kandungan garamnya yang tinggi.

5. Burong Mangga (Filipina): Manisan Mangga Fermentasi yang Menyegarkan

Burong Mangga adalah hidangan pendamping tradisional dari Filipina yang memanfaatkan mangga mentah atau setengah matang, seperti mangga Pico atau Carabao. Hidangan ini dibuat dengan mengiris mangga, diasinkan, lalu direndam dalam larutan air dan gula.

Burong mangga harus disimpan dan didinginkan minimal dua hari sebelum siap dikonsumsi. Rasanya sangat khas: manis, asam, dan sangat segar.

  • Proses Tradisional: Mangga yang sudah diiris diasinkan terlebih dahulu untuk mengeluarkan kadar air, kemudian larutan air gula yang sudah direbus dan didinginkan dituangkan. Beberapa resep menambahkan sedikit cabai atau garam untuk varian rasa yang lebih kompleks. (*/tur)

Related Articles

Back to top button