9.740 Jiwa di Lamandau Terdampak Banjir
NANGA BULIK, Kalteng.co-Penanganan bencana banjir terus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Lamandau. Sejauh ini tercatat sedikitnya ada 9740 jiwa di wilayah Kabupaten Lamandau yang terkena dampak banjir.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lamandau H Hendra Lesmana dalam laporannya pada rapat koordinasi (rakor) penanganan banjir yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Kalteng Edi Pratowo, melalui video conference yang diikuti oleh Bupati/walikota se-Kalimantan Tengah, Senin (17/10/2022).
Bupati menyampaikan, saat ini Kabupaten Lamandau telah menetapkan tanggap darurat bencana banjir per tanggal 11 oktober 2022 lalu. Total ada 9740 jiwa dari 3.238 KK di Lamandau yang terdampak banjir.
“Sebagai bentuk antisipasi, sejak jauh-jauh hari Pemda juga telah mendirikan tenda penampungan (posko) yang tersebar di sejumlah titik, selain itu untuk kondisi jalan lintas provinsi terpantau masih bisa dilalui kendaraan,” ujar Bupati Lamandau H Hendra Lesmana, dalam laporannya.
Bupati menjelaskan, saat ini lebih dari 207 jiwa juga diketahui mengungsi akibat banjir yang melanda 7 kecamatan dari total 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Lamandau.
Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Lamandau dalam beberapa hari terakhir, hingga menyebabkan meluapnya Sungai Lamandau di wilayah hulu.
“Dari tujuh kecamatan tersebut banjir tersebar di 35 Desa dan 3 Kelurahan, selain itu sebanyak 91 fasilitas umum (fasum) dan 7 fasilitas sosial (fasos) juga ikut terendam. Selain berdampak pada pengungsian, banjir juga mengakibatkan kerugian material berupa 2946 unit rumah terendam,” jelasnya.
Bupati menambahkan, terkait penanganan banjir Pemerintah Kabupaten Lamandau juga telah menyalurkan bantuan bahan kebuntuan pokok berupa beras, makanan siap saji dan mie instan untuk membantu mengurangi beban kebutuhan warga.
“Ribuan paket sembako sudah kita salurkan untuk warga yang terdampak banjir. Kita juga sudah membentuk tim untuk merumuskan kebijakan terkait alokasi anggaran dalam rangka untuk menanggulangi dampak dari bencana banjir ini,” tukasnya.
Untuk diketahui, hingga hari ini, Selasa pagi 18 Oktober 2022, kondisi Tinggi Muka Air (TMA) DAS Lamandau pada STA Pantau Dermaga Batu Bisa, terpantau pada level 798 cm, atau masuk dalam level darurat banjir dengan mengalami kenaikan 0,1 cm dari pantauan sebelumnya pada malam hari, Senin 17 Oktober 2022. (lan)