KUALA PEMBUANG, Kalteng.co – Pisang kepok Pematang Panjang, Kalimantan Tengah, dikenal dengan kualitas dan keunikannya yang khas. Namun, keberadaan komoditas unggulan daerah ini terancam oleh perluasan perkebunan kelapa sawit. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan, Masfuatun, menyuarakan keprihatinannya terhadap situasi ini.
Masfuatun menekankan bahwa pisang kepok Pematang Panjang memiliki kualitas dan bentuk yang berbeda dari daerah lain. Keunikan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. “Sayangnya, serangan virus dan kurangnya dukungan pemerintah membuat banyak petani beralih ke perkebunan kelapa sawit yang dianggap lebih menguntungkan dalam jangka pendek,”ujar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan, Masfuatun, Sabtu (25/5/2024).
Pentingnya Pelestarian dan Pengembangan
Pelestarian pisang kepok bukan hanya sekadar menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga memiliki implikasi ekonomi yang signifikan. Pisang kepok memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk olahan yang bernilai tambah tinggi, seperti keripik pisang, tepung pisang, atau bahkan produk kosmetik.
Solusi yang Dibutuhkan
DPRD Seruyan mendesak pemerintah daerah untuk mengambil langkah konkret dalam melindungi dan mengembangkan budidaya pisang kepok. Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan antara lain:
• Pembinaan petani: Melalui program pelatihan, petani dapat diberikan pengetahuan tentang teknik budidaya yang baik, pengendalian hama penyakit, serta pengembangan produk olahan.
• Fasilitasi akses pasar: Pemerintah dapat membantu petani dalam memasarkan produknya, baik di tingkat lokal maupun nasional.
• Bantuan bibit unggul: Penyediaan bibit pisang kepok yang unggul dan tahan penyakit dapat meningkatkan produktivitas petani.
• Pengembangan infrastruktur: Pembangunan jalan, irigasi, dan fasilitas pengolahan pascapanen dapat mendukung pengembangan sektor pertanian, termasuk budidaya pisang kepok.
Ancaman terhadap kelestarian pisang kepok Pematang Panjang merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian dari semua pihak. Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bersinergi dalam upaya pelestarian dan pengembangan komoditas unggulan daerah ini. Dengan demikian, pisang kepok tidak hanya dapat menjadi sumber pendapatan bagi petani, tetapi juga menjadi warisan budaya yang perlu dilestarikan. (iya)
