KALTENG.CO-Kementerian Agama (Kemenag) terus memperluas akses pendidikan kedokteran di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Terbaru, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya resmi membuka Fakultas Kedokteran (FK), menyusul empat UIN lainnya yang telah lebih dulu memiliki FK, yakni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Alauddin Makassar, dan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Kemenag Dorong Integrasi Islam dan Sains dalam Pendidikan Kedokteran
Kemenag menekankan pentingnya integrasi kajian Islam dan sains dalam kurikulum FK di UIN. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Prof. Sahiron, menyatakan bahwa tujuan pembukaan FK di UIN bukan hanya untuk mencetak dokter profesional, tetapi juga dokter yang memiliki pemahaman keilmuan yang kuat dan holistik.
Dalam Public Discussion Series IKRAR PTKI Seri ke-8, Kemenag membahas integrasi ilmu kedokteran, kesehatan masyarakat, dan nilai-nilai keislaman dalam kurikulum kedokteran di PTKI. Sahiron menegaskan pentingnya memperkuat distingsi antara kedokteran di PTKI dan Perguruan Tinggi Umum (PTU).
“Di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ada mata kuliah terkait kajian Al-Qur’an, Hadis, ada pula Thibbun Nabawi. Bagaimana relevansinya dengan perkembangan tren kedokteran dan Kesehatan saat ini? terutama untuk menjawab pertanyaan mendasar, apa perbedaannya di PTKI dengan PTU? ini pertanyaan mendasar yang harus dijawab dan dicarikan solusi,” jelas Sahiron.
Sahiron menyoroti tantangan dalam mengintegrasikan tradisi kedokteran modern dengan spiritualitas keagamaan. Ia mencontohkan karya-karya ulama klasik seperti Al-Qonun Fi Al-Thibb karya Ibnu Sina dan Arrohmah fi Thibb wa Al-Hikmah karya Jalaluddin Assyuyuthi sebagai referensi penting.
“Yang kita butuhkan ke depan, bukan sekadar mencetak dokter kontemporer. Tetapi juga dokter yang mampu menguasai ilmu kedokteran keIslaman melalui karya-karya ulama klasik,” katanya. (*/tur)