APD, KPU, Bawaslu Dan HMI Diskusi Titik Rawan Pemilu 2024
BUNTOK, Kalteng.co – Pemilu serentak berlangsung pada 2024. Hajatan politik ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya. Baik untuk DPR,DPD, DPRD kabupaten, Kota maupun Presiden dan Wakil Presiden.
Kaum muda yang juga akan terlibat di dalamnya diajak untuk turut mengambil peran dalam menjaga dinamika Pemilu.
Maka dari itu, Akademi Pemilu dan Demokrasi(APD) bersama KPU,Bawaslu dan HMI kabupaten Barito Selatan, selatan menggelar diskusi Titik Rawan Pemilu 2024.
“Setelah ditetapkan Daftar calon tetap (DCT) kita melakukan diskusi dan pemetaan Titik Rawan Dalam Kampanye 2024,” kata Nur Hamzah Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD), Minggu (5/11/2023).
Sebagaimana dikatan Nur Hamzah dalam diskusi tersebut, yakni masa kampanye akan dimulai tanggal 28 November 2023 dan berpotensi dihadapkan dengan titik rawan, baik berupa politik sara, politik uang dan penyalahgunaan Bansos.
Selain itu, kata dia, adanya pelanggaran netralitas ASN, pelibatan Kepala Desa, banyak isu hoax atau berita bohong.
Dalam rangka mencegah persoalan-persoalan tersebut, di kabupaten Barito Selatan kaum muda yang masuk sebagai pemilih dalam hal ini komisariat HMI Buntok, sebagai kalangan yang melek teknologi memiliki peran yang sangat strategis.
“Kaum muda perlu terlibat dalam menyukseskan pemilu dengan terjun langsung dalam momen krusial,” kata dia.
Dikatakan, ada beberapa hal yang dilakukan oleh tiga lembaga tersebut.
Pertama, pada kaum muda dapat mengambil peran dalam proses momen kampanye, dapat melaporkan adanya politik uang dan politisasi SARA melalui media sosial maupun mendorong para kandidat menawarkan visi, misi, dan program kerja yang perspektif anak muda.
Kedua, pada momen pemungutan suara, turut mengkampanyekan anti golput dan melakukan kawal tahapan tersebut hal ini yang harus dilakukan teman-teman muda saat pemilu 2024.
“Secara khusus terkait dengan strategi meningkatkan partisipasi kaum muda dalam penyelenggaraan pemilu,” tambahnya.
Ia berharap, yakni terutama bagi generasi muda atau mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya pada pelaksanaan pemilu yang akan datang.
“Para generasi muda atau mahasiswa harus didukung, dikawal dan dijaga agar nantinya bisa memilih para calon pemimpin bangsa yang terbaik untuk dapat mengantarkan bangsa Indonesia yang hebat, mandiri, dan unggul di masa yang akan datang,” tegasnya. (ner)