Astra Agro Area Kalteng Hadirkan Kampung Dongeng di Posyandu Dalesa, Stimulasi Anak Cegah Stunting
PANGKALAN BUN, Kalteng.co-Celoteh balita umur 2 sampai 5 tahun menggema di seluruh ruangan yang seketika terkesima dengan hadirnya boneka bisa bicara. Ada yang berbeda dari biasanya di Posyandu Dalesa, Desa Pandu Sanjaya dengan kehadiran kampung dongeng yang menorehkan suka cita di kelas balita yang diboyong oleh Astra Agro.
Febriansyah, Community Development Astra Agro Area Kalimantan Tengah mengungkapkan stunting masih menjadi perhatian utama pemerintah, yang memiliki dampak jangka panjang pada pertumbuhan fisik, kognitif, dan motorik anak. Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi stunting tidak hanya terbatas pada perbaikan gizi, tetapi perlu diperhatikan secara menyeluruh.
“Posyandu sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat perlu turut memperhatikan proses tumbuh kembang anak. Kami mendukung literasi parenting dengan mengadakan kelas balita yang berfokus pada stimulasi perkembangan anak,” ungkapnya.
Melalui kolaborasi oleh anak perusahaannya PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi dan PT Agro Menara Rachmat (PT GSIP-AMR) dengan Posyandu Dalesa, kelas balita dilaksanakan di Desa Pandu Sanjaya dengan harapan dopat diperluas ke Posyandu lainnya di Kalimantan Tengah. Selain itu, pemberian makanan tambahan (PMT) juga digulirkan untuk mendukung peningkatan asupan gizi Anak.
Febriansyah juga menjelaskan bantuan PMT yang disalurkan melalui Posyandu sudah menjadi program yang dijalankan di seluruh anak perusahaan Astra Agro sebagai komitmen perusahaan dalam memberikan kontribusi publik. Melalui kelas balita, Astra Agro mendorong akselerasi pengentasan stunting yang lebih dari perbaikan gizi.
“Selain peningkatan gizi, kami ingin memastikan anak-anak mendapat stimulasi yang temat untuk perkembangan otal dan fisk mereka. Ini langkah awal membangun masa depan bangsa, Generasi Emas 2045, dimulai dari sini,” tambahnya.
Asmi dan Titi, kedua perempuan yang menjadi pusat perhatian di kelas balita ini berasal dari Komunitas Sayang Anak Kobar Kampung Dongeng “Marunting Harati”. Memboyong berbagai boneka sebagai alat peraga, mereka mengenalkan jenis-jenis hewan melalui cerita dongeng yang menarik perhatian.