BeritaFAMILYLife StyleMETROPOLIS

Awas, Bikin Orang Ilfeel! 10 Kebiasaan Kecil yang Merusak Citra Anda Tanpa Disadari

KALTENG.CO-Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang memiliki kebiasaan yang secara halus membentuk bagaimana orang lain memandang kita.

Sebagian kebiasaan bisa menciptakan kehangatan, tetapi ada pula yang tanpa sadar menimbulkan jarak, rasa tidak nyaman, bahkan membuat orang lain ilfeel (turn off instantly).

Menariknya, banyak perilaku yang sebenarnya membuat orang lain kurang nyaman ini jarang sekali dibicarakan secara terbuka. Alasannya sederhana—menegur seseorang secara langsung tentang kebiasaan sosialnya sering kali dianggap tidak sopan atau kurang etis.

Padahal, memahami dan memperbaiki perilaku kecil ini dapat membuat hubungan kita dengan orang lain terasa jauh lebih ringan, harmonis, dan tulus. Kunci untuk menjadi pribadi yang lebih disukai adalah kesadaran diri.

Dilansir dari berbagai sumber penasihat hubungan dan psikologi sosial, berikut sepuluh kebiasaan yang sering membuat orang lain merasa tidak nyaman, tetapi jarang diakui secara langsung oleh masyarakat.


1. Sering Memotong Pembicaraan Orang Lain (Interupsi)

Mengapa ini Ilfeel: Ketika Anda menyela di tengah kalimat, kesan yang ditimbulkan adalah “Apa yang akan saya katakan lebih penting dari apa yang Anda katakan.” Perilaku ini menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap waktu dan pendapat lawan bicara, bahkan jika niat Anda hanya untuk menunjukkan antusiasme.

Solusi: Tahan diri. Berikan jeda dua hingga tiga detik setelah lawan bicara selesai berbicara. Jeda kecil ini menegaskan bahwa Anda benar-benar mendengarkan.

2. Mengubah Setiap Cerita Menjadi Kompetisi (One-Upping)

Mengapa ini Ilfeel: Ketika teman bercerita tentang pengalamannya yang sulit atau menyenangkan, respons Anda selalu berupa cerita yang lebih ekstrem (“Oh, kamu pikir itu buruk? Aku pernah yang lebih parah!”) Tujuannya mungkin ingin terhubung, tetapi efeknya justru membuat lawan bicara merasa diremehkan dan ceritanya tidak penting.

Solusi: Latih empati. Mulailah dengan validasi (“Aku mengerti, pasti berat ya”). Beri ruang bagi perasaan mereka sebelum Anda berbagi pengalaman yang relevan.

3. Terlalu Sibuk dengan Ponsel Saat Bersama Orang Lain

Mengapa ini Ilfeel: Tidak ada yang membuat seseorang merasa lebih tidak penting selain melihat lawan bicaranya sibuk menatap layar ponsel saat sedang berinteraksi. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa koneksi virtual lebih utama daripada orang nyata di hadapan Anda.

Solusi: Saat memulai percakapan tatap muka, letakkan ponsel Anda di tempat yang tidak terlihat (misalnya di saku atau tas) dan ubah ke mode senyap. Berikan perhatian penuh.

4. Selalu Negatif dan Suka Mengeluh Berlebihan

Mengapa ini Ilfeel: Meskipun curhat sesekali wajar, jika setiap obrolan selalu dipenuhi keluhan, kritik, atau pandangan pesimis, orang lain akan merasa lelah secara emosional. Energi negatif itu menular, dan orang cenderung menjauh dari individu yang terus-menerus menarik suasana ke bawah.

Solusi: Coba batasi keluhan. Jika mengeluh, pastikan Anda juga berdiskusi mencari solusi, bukan sekadar meluapkan emosi tanpa tindakan.

5. Terlalu Cepat Membuka Diri atau Curhat Mendalam

Mengapa ini Ilfeel: Keterbukaan adalah pondasi hubungan, tetapi melakukannya terlalu cepat, terutama dengan orang yang baru dikenal, dapat membuat lawan bicara merasa canggung dan terbebani. Membagikan trauma atau kisah pribadi yang sangat mendalam tanpa adanya trust yang kuat bisa terasa manipulatif atau memaksa keintiman.

Solusi: Bangun kepercayaan secara bertahap. Biarkan kedekatan tumbuh seiring waktu dan melalui interaksi yang ringan terlebih dahulu.

6. Kurangnya Kontak Mata (atau Terlalu Intens)

Mengapa ini Ilfeel: Kontak mata yang minim sering diartikan sebagai tanda tidak percaya diri, tidak tulus, atau tidak tertarik pada percakapan. Sebaliknya, kontak mata yang terlalu intens dan terus-menerus bisa terasa mengintimidasi atau menyeramkan.

Solusi: Jaga keseimbangan. Lakukan kontak mata saat lawan bicara berbicara, lalu istirahatkan pandangan Anda sesekali (misalnya ke samping atau ke atas) sebelum kembali menatap mereka.

7. Tidak Menghargai Batasan Ruang Pribadi

Mengapa ini Ilfeel: Setiap orang memiliki batas kenyamanan yang berbeda. Berdiri terlalu dekat, menyentuh tanpa perlu (misalnya menepuk punggung terlalu sering), atau mencondongkan badan secara berlebihan dapat memicu rasa tidak nyaman dan defensif pada lawan bicara.

Solusi: Perhatikan bahasa tubuh lawan bicara. Jika mereka mundur sedikit, itu adalah sinyal untuk Anda menjaga jarak aman. Saat ragu, selalu lebih baik menjaga ruang pribadi yang lebih longgar.

8. Sering Terlambat Tanpa Rasa Bersalah

Mengapa ini Ilfeel: Kebiasaan terlambat menunjukkan bahwa Anda tidak menghargai waktu orang lain. Meskipun itu hanya lima menit, hal itu memberi kesan bahwa jadwal dan prioritas Anda lebih penting daripada janji yang sudah dibuat.

Solusi: Tepat waktu adalah bentuk dasar rasa hormat. Jika ada kendala, segera beri kabar dengan perkiraan waktu kedatangan yang realistis dan jangan lupa minta maaf dengan tulus.

9. Terlalu Banyak Bercerita Tentang Diri Sendiri

Mengapa ini Ilfeel: Ketika percakapan didominasi oleh kisah, prestasi, atau masalah Anda sendiri, obrolan terasa tidak seimbang. Perilaku ini, yang disebut conversational narcissism dalam psikologi, memberi kesan egois dan kurang peduli terhadap kehidupan atau perasaan orang lain.

Solusi: Beri ruang. Setelah Anda berbagi cerita, segera kembalikan fokus kepada lawan bicara dengan pertanyaan terbuka, seperti: “Bagaimana kalau menurutmu?” atau “Apakah kamu pernah mengalami hal serupa?”

10. Menyembunyikan Ketulusan di Balik Candaan (Defensif)

Mengapa ini Ilfeel: Humor memang alat sosial yang hebat, tetapi jika Anda terus menggunakan lelucon atau sarkasme untuk menutupi perasaan sungguh-sungguh atau untuk menghindari kerentanan emosional, kedekatan yang tulus sulit tercipta. Orang lain akan merasa Anda membangun dinding.

Solusi: Sesekali, berani berbicara jujur dan serius tanpa perlu menutupi dengan lelucon. Kejujuran emosional membuat hubungan terasa lebih otentik dan bermakna. (*/tur)

Related Articles

Back to top button