BeritaKALSELLINTAS BORNEOMETROPOLIS

Bekantan Seukuran ABG Berhasil Dievakuasi dari Permukiman Penduduk, Diduga Terpisah dari Koloninya

https://kalteng.co

KALTENG.CO-Bekatan ini berkeliaran di permukiman penduduk di Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kalsel. Sudah berhar-hari, mamalia seukuran anak baru gede (ABG) ini, hendak dievakuasi oleh Tim Animal Rescue setempat.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Ukuran Bekatan ini, setinggi 150 cm dengan berat badannya mencapai 20 kg. Hewan yang memiliki hidung besar dan mancung ini, sangat mirip dengan orang bule (orang barat).

Petualangan Mesa, si bekantan yang terpantau kerap berkeliaran di permukiman warga di Kecamatan Banjarmasin Tengah, akhirnya berakhir. Mamalia berkelamin jantan itu berhasil dievakuasi oleh Tim Animal Rescue. Lokasinya ditemukan di kawasan Kampung Sasirangan, Kelurahan Seberang Masjid, Jumat (2/12) petang.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Mengapa dinamakan Mesa? Lokasi bekantan dievakuasi itu dulunya dikenal dengan nama Jalan Sungai Mesa.

Anggota Tim Animal Rescue, Awan Zulfikar mengaku tak mudah mengevakuasi hewan dengan nama latin Nasalis Larvatus itu. Pihaknya, sudah cukup lama mengincarnya.

“Ibaratnya, kucing-kucingan. Hewan ini berpindah-pindah. Informasi awal, sempat terpantau di kawasan Jalan Ahmad Yani Km 1. Lalu, ke Kampung Gedang,” ujarnya, kemarin (4/12/2022).

Lalu pada Jumat lalu, pihaknya mendapat informasi bahwa si Mesa berada di kawasan Kampung Sasirangan. Saat itulah, Tim Animal Rescue kembali meluncur. “Dari jam empat sore, kami melakukan pemantauan. Saat itu, posisinya berada di atas atap rumah, dan hendak melompat ke pohon,” ungkapnya. “Ketika di atas pohon, langsung disumpit dengan jarum bius. Mengenai tubuhnya,” jelasnya. “Sekitar jam enam, baru Mesa menyerah. Mungkin karena obat biusnya sudah bereaksi, ia turun sendiri dari atas pohon. Langsung kami evakuasi,” tambahnya.

Medik Veteriner di Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin, drh Annang Dwijatmiko mengakui panjangnya waktu proses evakuasi.

“Antusias warga yang hendak menyaksikan proses evakuasi, membuat Mesa merasa terancam,” tambahnya.

Apa yang menjadi penyebab Mesa berada di kawasan permukiman penduduk? Annang menduga dua hal. Pertama, terpisah dari koloninya. Dugaan kedua, Mesa pernah menjadi hewan peliharaan warga, namun terlepas.

“Beratnya sekitar 20 kilogram. Tingginya sekitar 150 cm, dan usianya kemungkinan lima tahun. Sudah bisa disebut dewasa,” ungkapnya.

Lantas, bagaimana kondisi Mesa itu kini? Seusai dievakuasi, Mesa diamankan ke Kebun Binatang Mini (KBM) Jahri Saleh. Dari hasil pantauan Radar Banjarmasin, Mesa tampak tenang dalam kurungan. “Kondisinya sudah lebih stabil, pascaevakuasi,” ucap Annang.

Pihaknya masih akan mengarantina Mesa selama dua pekan ke depan. Memeriksa lebih jauh kesehatan mamalia tersebut. Setelah itu bakal diputuskan, apakah bakal dilepasliarkan, atau justru diletakkan di KBM Jahri Saleh. Menambah koleksi hewan yang ada di situ. (*/tur)

Related Articles

Back to top button