Belajar Jadi Asyik! Ini Dia Rahasia Joyful Learning ala Mendikdasmen Abdul Mu’ti
KALTENG.CO-Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti terus berupaya menghadirkan inovasi dalam dunia pendidikan Indonesia.
Salah satu konsep terbaru yang tengah digagas adalah Deep Learning yang diyakini akan menggantikan Kurikulum Merdeka. Salah satu pilar penting dalam Deep Learning adalah joyful learning atau pembelajaran yang menyenangkan.
Seperti yang kita ketahui, belajar tidak selalu identik dengan keasyikan. Seringkali, siswa merasa terbebani dengan materi yang dianggap sulit atau tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari. Namun, Abdul Mu’ti menawarkan solusi melalui konsep joyful learning.
Apa itu Joyful Learning?
Joyful learning adalah pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk membuat proses belajar menjadi menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Konsep ini didasarkan pada dua pilar utama, yaitu mindful learning dan meaningful learning.
- Mindful Learning: Mengajak siswa untuk berpikir aktif selama proses belajar. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk mengeksplorasi materi pelajaran secara mandiri.
- Meaningful Learning: Memastikan siswa memahami tujuan dari setiap materi yang diajarkan. Dengan kata lain, siswa diajak untuk menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata sehingga mereka dapat melihat relevansi dari apa yang mereka pelajari.
Mengapa Joyful Learning Penting?
- Meningkatkan motivasi belajar: Ketika siswa merasa senang dan tertantang selama belajar, motivasi belajar mereka akan meningkat secara signifikan.
- Memahami konsep dengan lebih baik: Dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata, siswa akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang sulit.
- Meningkatkan prestasi belajar: Siswa yang merasa senang dan termotivasi cenderung akan meraih prestasi yang lebih baik.
Bagaimana Cara Menerapkan Joyful Learning?
- Buatlah pembelajaran interaktif: Gunakan berbagai metode pembelajaran yang menarik, seperti permainan, diskusi kelompok, atau proyek.
- Hubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata: Berikan contoh-contoh konkret dari kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi pelajaran.
- Libatkan siswa secara aktif: Berikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, berdiskusi, dan memberikan pendapat.
- Buat suasana belajar yang menyenangkan: Ciptakan suasana belajar yang positif dan mendukung.
Konsep joyful learning yang digagas oleh Abdul Mu’ti menawarkan harapan baru bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dengan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna, diharapkan siswa dapat lebih aktif dan terlibat dalam proses belajar sehingga dapat mencapai potensi terbaik mereka. (*/tur)