Biaya visa turis itu sekitar Rp 8 juta-an. Lebih mahal dibandingkan visa umrah yang sekitar USD 200 atau Rp 2,7 juta-an.Meski demikian, Rustam mengatakan bahwa keunggulan visa turis yang berdurasi 12 bulan adalah multiple entry. Artinya bisa digunakan masuk berkali-kali ke Arab Saudi. Selain itu, jika visa umrah hanya terbatas untuk masuk ke Jeddah, Makkah, dan Madinah saja, tapi visa wisata bisa digunakan di seluruh wilayah Arab Saudi.
“Misalnya mau berwisata ke Riyadh dahulu. Kemudian ke Jeddah, lalu umrah di Makkah, lalu ke Madinah bisa,” katanya.
Untuk orang-orang kelompok ekonomi mapan, paham tata cara umrah, dan di perkotaan, tentu lebih menguntungkan berumrah dengan menggunakan visa wisata ini. Tinggal mengajukan ke VFS Tasheel secara pribadi, rombongan, atau melalui biro wisata umum, sudah bisa berwisata ke Saudi sekaligus berumrah.
Rustam menambahkan, keleluasan masuk ke Saudi untuk menjalankan ibadah umrah itu tentu akan menjadi tantangan penyelenggara umrah resmi atau PPIU. Sebab dia khawatir nantinya umat Islam bisa pergi umrah tanpa harus melewati travel umrah resmi. Mereka tidak bisa apa-apa, karena itu adalah kebijakan dari Saudi.